HUBUNGAN ANTARA KETUBAN PECAH DINI DENGAN KEJADIAN ASFIKSIA NEONATORUM DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH (RSUD) GUNUNGSITOLI
Abstract
Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) merupakan indikator dari derajat kesehatan yang optimal. Salah satu penyebab kematian maternal yaitu infeksi dan keracunan kehamilan. Faktor yang bisa menyebabkan infeksi maternal adalah ketuban pecah dini (KPD) yang merupakan masalah penting dalam obstetri. Komplikasi yang dapat ditimbulkan oleh kejadian ketuban pecah dini yaitu persalinan premature dan penekanan tali pusat. Dengan adanya penekanan tali pusat dapat menyebabkan hipoksia pada janin sehingga terjadi asfiksia pada bayi baru lahir. Penelitian ini menggunakan rancangan analitik dengan pendekatan kohort retrospektif, yaitu untuk menilai hubungan antara ketuban pecah dini dengan kejadian asfiksia di Rumah Sakit Umum Daerah Gunungsitoli. Penelitian ini dilakukan pada bulan Maret sampai April 2017 dengan jumlah sampel 334 orang. Hasil penelitian berdasarkan ibu bersalin dengan KPD ditemukan yang mengalami asfiksia sebanyak 56,9% dan yang tidak asfiksia 43,1%. Sedangkan berdasarkan ibu bersalin dengan tidak KPD ditemukan yang mengalami asfiksia sebanyak 21% dan yang tidak asfiksia 79%. Ada hubungan yang signifakan antara ketuban pecah dini dengan kejadian asfiksia di RSUD Gunungsitoli. Simpulan umum pada penelitian ini bahwa Ada hubungan yang signifakan antara ketuban pecah dini dengan kejadian asfiksia di RSUD Gunungsitoli.