PENGARUH PEMBERIAN KONSELING DENGAN TINGKAT KECEMASAN PADA PASIEN YANG MENJALANI HEMODIALISIS DI RUMAH SAKIT KOTA MEDAN
Abstract
Hemodialisis merupakan terapi pengganti ginjal yang dilakukan 2-3 kali seminggu dengan lama waktu 4-5 jam, yang bertujuan untuk mengeluarkan sisa-sisa metabolisme protein dan mengoreksi gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit. Konseling salah satu cara yang efektif dilakukan dalam pendidikan kesehatan untuk pengajaran kepada pasien untuk pembatasan asupan cairannya. Melalui konseling hubungan antara perawat dan pasien dapat lebih terbuka, dimana pasien dapat mengungkapkan seluruh keluhan dan keterbatasannya dan atau kemampuan serta kelemahannya, perawat juga dapat mengeksplorasi perasaan pasien serta memahami keberagaman dari masing-masing pasien yang berbeda, sehingga komunikasi antar perawat dan pasien dapat disesuaikan dengan keragaman kepripadian yang dimiliki oleh pasien. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan lamanya hemodialisis dengan tingkat kecemasan pasien hemodialisis di Rumah Sakit Murni Teguh. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif dengan desain quasi eksperimen. Sampel yang dipakai dalam penelitian ini berjumlah 45 orang dan teknik pengambilan sampel dengan purposivesampling yaitu pengambilan sampel secara kebutulan peneliti datang melakukan penelitian dan sebahagian sampel itu diambil dari jumlah populasi. Pengumpulan data menggunakan kuisioner dan analisa data menggunakan uji T-Test. Dari hasil penelitian didapatkan pengaruh pemberian konseling pada pasien hemodialisis dengan tingkat kecemasan, diperoleh bahwa nilai p value 0.00. Diharapkan kepada perawat untuk memberikan edukasi dan konseling kepada pasien hemodialisis yang sedang menjalani hemodialisis agar pasien merasa nyaman dan tidak cemas
Downloads
Copyright (c) 2018 Jurnal Ilmiah Keperawatan Imelda
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.