Jurnal Ilmiah Keperawatan IMELDA https://jurnal.uimedan.ac.id/index.php/JURNALKEPERAWATAN <p align="justify"><span style="vertical-align: inherit;"><span style="vertical-align: inherit;">Jurnal Ilmiah Keperawatan IMELDA diterbitkan dua kali pada bulan Maret dan September. </span><span style="vertical-align: inherit;">Tujuan jurnal ini adalah untuk memfasilitasi peneliti, peneliti, dan akademisi dalam menyampaikan dan menyebarluaskan hasil riset, gagasan dan pandangan mereka tentang dunia Keperawatan.</span></span></p> <p><strong><span style="vertical-align: inherit;"><span style="vertical-align: inherit;">ISSN Online: 2597-7172 Cetak ISSN: 2442-8108</span></span></strong></p> Program Studi S1/DIII-Keperawatan Universitas Imelda Medan en-US Jurnal Ilmiah Keperawatan IMELDA 2442-8108 HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN KEJADIAN TB PARU DI RUMAH SAKIT KHUSUS PARU SUMATERA UTARA TAHUN 2023 https://jurnal.uimedan.ac.id/index.php/JURNALKEPERAWATAN/article/view/1364 <p>Status gizi adalah nilai yang menunjukkan keseimbangan antara penyerapan zat gizi dari makanan dengan kebutuhan zat gizi yang diperlukan oleh tubuh seseorang. TB paru adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh mycobacterium tuberculosis dan dapat menular melalui udara atau droplet. Penderita TB paru yang memiliki status gizi kurang di bawah normal memerlukan waktu penyembuhan yang lebih lama dan kemungkinan penyakit TB paru dapat kambuh kembali. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan status gizi dengan kejadian TB paru di Rumah Sakit Khusus Paru Sumatera Utara tahun 2023. Penelitian ini dilakukan pada 5 - 18 April tahun 2023. Metode penelitian ini menggunakan desain cross sectional dengan menggunakan teknik pengambilan sampel <em>purposive sampling</em> yang berjumlah 88 responden. Instrument penelitian ini menggunakan lembar observasi, timbangan, dan pita ukur. Dalam penelitian ini, analisa data yang digunakan adalah analisa univariat dan bivariat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 88 responden terdapat 49 responden (55,7%) dengan status gizi kurus tingkat ringan dan sebanyak 59 (67,0%) responden yang memiliki hasil BTA positif (+). Hasil uji statistik menunjukkan ada hubungan status gizi dengan kejadian TB paru di Rumah Sakit Khusus Paru Sumatera Utara tahun 2023 dengan hasil uji chi-square, diperoleh p value = 0,002. Oleh karena itu, status gizi pada pasien TB paru perlu ditingkatkan dan diperhatikan agar dapat mempercepat proses penyembuhan pasien TB paru dengan penyuluhan kesehatan yang diberikan oleh pelayanan kesehatan.</p> <p>&nbsp;</p> Ernita Rante Rupang Amnita Anda Yanti Ginting Sovia Veronika ##submission.copyrightStatement## https://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0 2024-04-06 2024-04-06 10 1 1 10 10.52943/jikeperawatan.v10i1.1364 EVALUASI PENGALAMAN PASIEN DENGAN HIPERTENSI SELAMA PERAWATAN DI RUANG RAWAT INAP RUMAH SAKIT IMELDA PEKERJA INDONESIA MEDAN https://jurnal.uimedan.ac.id/index.php/JURNALKEPERAWATAN/article/view/1365 <p>Hipertensi seringkali tidak menimbulkan gejala, sementara tekanan darah yang terus-menerus tinggi dalam jangka waktu lama dapat menimbulkan komplikasi. Tujuan penelitian untuk mengetahui pengalaman pasien dengan hipertensi selama perawatan di ruang rawat inap Rumah Sakit Imelda Pekerja Indonesia Medan. Jenis penelitian yang dilakukan pada penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenologi deskriptif. Penelitian ini dilaksanakan di ruang rawat inap Rumah Sakit Imelda Pekerja Indonesia Medan pada bulan Juli-Agustus 2022. Partisipan dalam penelitian ini pasien dengan hipertensi sebanyak 5 orang. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan teknik wawancara secara mendalam (<em>in-depth interview</em>). Hasil penelitian partisipan yang terkena hipertensi bervariasi lama menderita hipertensi, antara 1 sampai 7 tahun. Partisipan mengungkapkan awal gejala yang dirasakan adalah pusing, nyeri kepala, pandangan kabur, adanya benda yang seperti bergerak, kaku kuduk dan nyeri di belakang leher dan lemas. Pada saat gejala timbul, partisipan tidak mengetahui jika gejala yang dirasakan merupakan tanda-tanda mengalami hipertensi. Partisipan yang terkena hipertensi menjaga diet makan sehari-hari pada awal terkena hipertensi masih membatasi makanan seperti kopi, daging, makanan berlemak, namun setelah semakin lama sudah tidak bisa lagi menahan selera makan sehingga kembali lagi tidak bisa membatasi makanan sehari-hari. Partisipan dalam kesulitan saat menjaga diet makanan yaitu partisipan belum bisa menjaga makanan dari yang asin, berlemak, gorengan, daging dan belum terkontrol dalam menjaga diet makanan sehari-hari. Pengalaman partisipan ketika mendapatkan terapi hipertensi yaitu pada awal mengalami sakit partisipan masih patuh dalam mengkonsumsi obat, namun lama kelamaan partisipan sudah mulai bosan dan bahkan muak dengan obat hipertensi sehingga lebih banyak tidak mengkonsumsi obat sesuai dengan anjuran dokter yang sudah diberikan kepada partisipan. Perubahan yang dirasakan ketika partisipan terkena hipertensi adalah partisipan lebih terbatas waktu dalam melakukan kegiatan bahkan ada juga yang sampai libur atau cuti karena harus rawat inap karena tekanan darah tinggi yang dialami partisipan tersebut. Dukungan yang didapatkan partisipan bahwa keluarga partisipan selalu memberikan dukungan kepada partisipan dan mendampingi sampai proses pengobatan selesai.</p> Eka Nugraha Naibaho Kyoko Supriadi Christine Handayani Siburian Santo Damerius Silitonga ##submission.copyrightStatement## https://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0 2024-04-06 2024-04-06 10 1 11 21 10.52943/jikeperawatan.v10i1.1365 EFEKTIVITAS TINDAKAN AMBULASI DINI TERHADAP PENURUNAN NYERI PUNGGUNG POST KATETERISASI JANTUNG KLIEN DENGAN SINDROM KORONER AKUT (SKA): SEBUAH STUDI KASUS DI RSUD ARIFIN ACHMAD PROVINSI RIAU https://jurnal.uimedan.ac.id/index.php/JURNALKEPERAWATAN/article/view/1438 <p>Sindrom koroner akut (SKA) merupakan kumpulan sindrom dengan kondisi terjadinya penumpukan plak (arterosklerosis) yang diatasi dengan penatalaksanaan medis yaitu kateterisasi jantung. Keluhan yang sering muncul pada pasien post kateterisasi jantung dan tirah baring adalah nyeri punggung. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk menangangi nyeri punggung secara non-farmakologi ialah pelaksanaan ambulasi dini. Tujuan penelitian ini dengan penerapan asuhan keperawatan pada Tn. Y dan Tn. D dengan penerapan ambulasi dini untuk menurunkan ketidaknyamanan nyeri punggung post kateterisasi jantung di ruang CVCU RSUD Arifin Achmad Provinsi Riau yang dilaksanakan 10 Juni 2023 sampai 17 Juni 2023. Pelaksanaan ambulasi dini dimulai dengan <em>head bed </em>15<sup>o</sup>, <em>head bed</em> 30<sup>o</sup>, posisi lateral (miring kiri-miring kanan), latihan duduk ditepi tempat tidur dan diakhiri latihan berjalan ke kamar mandi. Berdasarkan hasil penerapan ambulasi dini didapatkan bahwa skala nyeri punggung sebelum intervensi Tn. Y yaitu VAS 5 (nyeri sedang) dan Tn. D VAS 4 (nyeri sedang), setelah dilakukan penerapan ambulasi dini skala nyeri punggung Tn. Y yaitu VAS 1 (nyeri ringan) dan Tn. D skala nyeri VAS 3 (nyeri ringan). Hasil penerapan ini menunjukkan bahwa penerapan ambulasi dini memiliki pengaruh dalam menurunkan skala nyeri punggung pasien post kateterisasi jantung.</p> Tengku Atika Rahmanisa T. Abdur Rasyid ##submission.copyrightStatement## https://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0 2024-04-06 2024-04-06 10 1 22 34 10.52943/jikeperawatan.v10i1.1438 MASTURBASI DAN GUILTY FEELING PADA REMAJA https://jurnal.uimedan.ac.id/index.php/JURNALKEPERAWATAN/article/view/1338 <p>Perkembangan organ reproduksi dan hormon memicu perubahan perilaku seksual pada remaja. Masturbasi menjadi perilaku seksual yang banyak terjadi pada remaja. Masturbasi memiliki stigma&nbsp; negatif karena tabu untuk dilakukan. Perasaan bersalah dapat dialami oleh remaja yang melakukan masturbasi. Penelitian ini bertujuan mengetahui korelasi masturbasi dengan perasaan bersalah pada remaja. Metode penelitian <em>cross sectional correlation</em>. Sampel penelitian menggunakan teknik <em>convenience sampling</em> dan terkumpul sebanyak 385 responden. Instrumen yang digunakan adalah intrumen perilaku masturbasi dan perasaan bersalah. Analisa data dilakukan dengan uji korelasi kendall-tau. Hasil penelitian 72.2 % responden berjenis kelamin laki–laki dan 27.8% perempuan. Rata–rata usia responden 17.06 tahun, rata – rata <em>guilty feeling</em> 9.50 dan rata – rata perilaku masturbasi 54.99. Ada korelasi negatif antara perilaku masturbasi dengan guilty feeling&nbsp; (p value 0.001 ; r = - 0.124). Simpulan ada korelasi antara perilaku masturbasi dengan <em>guilty feeling</em>. Semakin meningkat perilaku masturbasi yang dilakukan maka perasaan bersalah akan semakin tidak dirasakan. Perilaku seksual bukan hanya melibatkan aspek biologis namun melibatkan aspek psikologis, sosial dan moral. Penting bagi remaja mendapatkan edukasi kesehatan tentang perilaku seksual yang sehat.</p> Susanti Niman Albertus Budi Arianto Tina Shinta Parulian Aloysius Hendra Saputra ##submission.copyrightStatement## https://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0 2024-04-06 2024-04-06 10 1 35 41 10.52943/jikeperawatan.v10i1.1338 PENERAPAN TINDAKAN PROGRESSIVE MUSCLE RELAXATION (PMR) DAN DEEP BREATHING EXERCISES (DBE) UNTUK MENGATASI SESAK NAPAS PADA PASIEN PENYAKIT PARU OBSTRUKTIF KRONIS (PPOK) DI RSUP PERSAHABATAN JAKARTA TIMUR https://jurnal.uimedan.ac.id/index.php/JURNALKEPERAWATAN/article/view/1576 <p>Latar Belakang: Penyakit paru obstruktif kronik (PPOK) merupakan penyakit paru kronis dengan adanya obstruksi jalan napas yang progresif, ireversibel, dan sebagian reversibel. PPOK mencakup bronkitis kronis dan emfisema, atau kombinasi. Pasien PPOK umumnya mengeluh sesak napas terus-menerus dan akan mengakibatkan penurunan kualitas hidup pasien dan akibatnya pasien akan bolak balik masuk rumah sakit. Untuk mencegah hal tersebut maka perlu dilakukan latihan pernapasan. Tujuan Penerapan <em>EBNP</em> ini bertujuan untuk menerapkan intervensi <em>Progressive Muscle Relaxation </em>(PMR) dan <em>Deep Breathing Exercises </em>(DBE<em>) </em>terhadap perubahan respon sesak napas pada pasien PPOK dalam bentuk <em>randomized controlled trial </em>dengan <em>pre-post-test design</em>. Teknik pengambilan sampel menggunakan menggunakan <em>G-Power</em> versi 3.1.9.7 dengan uji-T, <em>one tail</em>, <em>effect size</em> 0.53, <em>alpha error</em> 0.05, dan <em>power</em> 0.80, diperlukan minimal 18 ditambah kemungkinan <em>error</em> 10%, maka pasien yang dibutuhkan dalam penelitian ini berjumlah 20 di RSUP Persahabatan Jakarta Timur. Penerapan tindakan PMR dengan 13 (tiga belas) gerakan dan DBE dengan 6 (Enam) gerakan dilakukan setiap hari selama 5 minggu, dari tanggal 15 Mei s/d 16 Juni 2023. Metode: <em>Desain study</em> pada penelitian ini adalah <em>Quasi ekspriment</em> dengan melibatkan 40 responden. Responden dibuat menjadi dua kelompok yaitu 20 orang kelompok PMR dan 20 orang kelompok DBE. Evaluasi dilakukan setiap minggu dengan menggunakan instrumen <em>dispnoe</em>-12<em>.</em> Hasil: penerapan ini menunjukkan bahwa ada perbedaan <em>respon sesak napas</em> antara sebelum dan setelah tindakan PMR (<em>P value</em> 0.001) dan tindakan DBE (<em>Pvalue</em>= 0,001). Kesimpulan: Penerapan <em>EBNP </em>ini merekomendasikan perlunya perawat melakukan intervensi PMR dan DBE untuk perubahan respon sesak napas pada pasien PPOK.</p> Nataria Yanti Silaban Fitrian Rayasari Dewi Anggraini Yani Sofiani Puji Raharja Santosa ##submission.copyrightStatement## https://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0 2024-04-29 2024-04-29 10 1 42 48 10.52943/jikeperawatan.v10i1.1576 PENERAPAN EFEKTIVITAS RELAKSASI BENSON TERHADAP KUALITAS TIDUR PADA PASIEN CHRONIC KIDNEY DISEASE (CKD) YANG MENJALANI HEMODIALISIS DI RSUD TARAKAN JAKARTA PUSAT https://jurnal.uimedan.ac.id/index.php/JURNALKEPERAWATAN/article/view/1605 <p>Latar belakang: Pasien hemodialisis dapat mengalami masalah psikologis seperti: stres, kecemasan, depresi, dan insomnia atau gangguan kualitas tidur. Gangguan kualitas tidur yang berkepanjangan dapat berdampak pada gangguan kualitas hidup pasien, sehingga membutukan intervensi yang aman dan mudah diterapkan, salah satunya adalah relaksasi Benson. Tujuan penerapan ini untuk menguji relaksasi Benson terhadap kualitas tidur pada pasien <em>chronic kidney disease</em> (CKD) yang menjalani hemodialisis. Penerapan <em>evidence based nursing practice</em> (EBNP) ini melalui penelusuran literatur melalui <em>PubMed data base</em> dengan hasil akhir yaitu artikel berjudul “<em>The Effect of Benson’s Relaxation Technique on the Quality of Sleep of Irian Hemodialysis Patients: A Randomized Trial</em>” dalam bentuk <em>randomized controlled trial </em>dengan <em>pre-post-test design</em>. Teknik pengambilan sampel menggunakan <em>G*Power</em> berdasarkan <em>effect size</em> = 0,73, <em>power of</em> 0,8, dan <em>α</em> = 0,05 dengan 44 pasien hemodialisis (22 kelompok intervensi dan 22 kelompok kontrol) di RSUD Tarakan Jakarta Pusat. Penerapan relaksasi Benson dilakukan durasi 20 menit, 2 kali sehari dengan 3 hari perminggu selama 4 minggu dari tanggal 16 Juni s/d 15 Juli 2023. Pengumpulan data kualitas tidur menggunakan kuesioner PSQI sebelum dan sesudah intervensi dengan uji <em>paired t-test</em> dan uji <em>independent sample t-test</em>. Hasil penerapan menunjukkan nilai kualitas tidur sesudah dilakukan intervensi mengalami perbaikan (<em>p value</em> 0,002) pada kelompok intervensi sedangkan kelompok kontrol nilai kualitas tidur tidak mengalami perbaikan (<em>p value</em> 0,061). Nilai <em>t hitung</em> antara kelompok intervensi dan kelompok kontrol adalah 2,894 (<em>p value</em> 0,006), jadi terdapat perbedaan yang signifikan kualitas tidur antar kedua kelompok. Kesimpulan: ada peningkatan nilai kualitas tidur pasien hemodialisis pada kelompok intervensi dan ada perbedaan nilai rata-rata kualitas setelah dilakukan relaksasi Benson antara kelompok intervensi dan kelomok kontrol. Saran: relaksasi Benson dapat dijadikan salah satu intervensi keperawatan pada pasien hemodialisis sebagai tindakan pencegahan gangguan kualitas tidur. &nbsp;&nbsp;</p> Ratna Dewi Diana Irawati Dewi Anggaraini Wati Jumaiyah Asih Dwi Suryanti ##submission.copyrightStatement## https://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0 2024-04-29 2024-04-29 10 1 49 56 10.52943/jikeperawatan.v10i1.1605 KESIAPAN FASILITAS KESEHATAN PRIMER SWASTA KLINIK PRATAMA DALAM PELAYANAN TBC https://jurnal.uimedan.ac.id/index.php/JURNALKEPERAWATAN/article/view/1625 <p>Tuberculosis (TBC) merupakan jenis penyakit menular yang menjadi salah satu dari sepuluh penyebab utama masalah kesehatan dunia karena memiliki dampak buruk hingga pada kematian. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana kesiapan fasilitas kesehatan primer swasta Klinik Pratama dalam pelayanan TBC. Metode penelitian yang digunakan adalah jenis penelitian deskriptif kualitatif. Lokasi penelitian ini dilaksanakan pada empat Klinik Pratama yang berada di wilayah kerja Puskesmas Terjun Kelurahan Paya Pasir Kota Medan. Waktu penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret hingga Agustus 2023. Jumlah partisipan dalam penelitian ini adalah 8 orang tenaga kesehatan yang bekerja di Klinik Pratama. Data penelitian dikumpulkan melalui wawancara mendalam pada partisipan dan dianalisa secara tematik. Hasil penelitian terdiri dari 5 (lima) tema yaitu : (1) pemeriksaan tuberculosis telah dilakukan, akan tetapi pemeriksaan sputumnya masih dikakukan di puskesmas, (2) lamanya hasil pemeriksaan disebabkan karena jumlah alat yang kurang, (3) pelatihan tuberculosis hanya diikuti oleh tenaga kesehatan tertentu dan (4) pasien tidak kembali ke klinik untuk mendapatkan hasil tuberculosis karena pemahaman pasien tentang tuberculosis masih kurang. Kesimpulan dari penelitian ini adalah klinik pratama sudah siap dalam menangani pasien TBC dan di klinik hanya meyediakan pot untuk sputum terduga pasien, alat pemeriksaan sputum yang terbatas menyebabkan harus menunggu hasilnya dalam waktu dua sampai tiga hari, klinik pratama sudah pernah mengikuti pelatihan&nbsp; akan tetapi yang mengikuti pelatihan hanya orang tertentu saja dan pemahaman pasien tentang tuberculosis masih kurang.</p> Serius Halawa Imelda Liana Ritonga ##submission.copyrightStatement## https://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0 2024-04-06 2024-04-06 10 1 57 63 10.52943/jikeperawatan.v10i1.1625 PENERAPAN PRINSIP 12 BENAR DALAM PEMBERIAN OBAT: STUDI FENOMENOLOGI PENGALAMAN PRAKTEK KLINIS MAHASISWA KEPERAWATAN DI UNIVERSITAS A https://jurnal.uimedan.ac.id/index.php/JURNALKEPERAWATAN/article/view/1631 <p><strong>Latar Belakang</strong>: Setiap mahasiswa keperawatan tentunya akan menjalani praktek klinikal dalam proses pendidikannya. Salah satu tuntutan dalam praktek klinikal yaitu penerapkan prinsip 12 benar dalam pemberian obat dapat mencegah terjadinya kesalahan dalam pemberian obat dan menjaga profesionalitas perawat. Namun masih banyak mahasiswa yang belum menerapkan prinsip 12 benar pemberian obat sehingga resiko terjadinya kesalahan dalam pemberian obat lebih besar. <strong>Tujuan: </strong>Tujuan penelitian ini adalah untuk menjelaskan bagaimana pengalaman praktek klinikal mahasiswa-mahasiswi keperawatan Universitas Advent Indonesia dalam penerapan prinsip 12 benar pemberian obat. <strong>Metode: </strong>Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan studi fenomenologi tentang pengalaman mahasiswa dalam menerapkan prinsip 12 benar pemberian obat pada saat melakukan praktek klinikal, data penelitian dikumpulkan melalui diskusi terarah yang terdiri dari 2 kelompok beranggotakan masing-masing 8 mahasiwa perawat UNAI yang dipilih menggunakan <em>convience sampling</em>, dimana mahasiswa yang terlibat merupakan mahasiswa perawat yang telah mengikuti praktek klinikal minimal 2 kali. Data hasil penelitian yang disimpan dalam bentuk rekaman kemudian akan ditranskrip dan di kelompokkan kedalam tema-tema yang sesuai. <strong>Hasil</strong>: Dari penelitian ini didapatkan hasil penelitian berupa pengalaman mahasiswa melakukan kesalahan, tantangan yang dihadapi mahasiswa, manfaat penerapan prinsip 12 benar dan cara mahasiswa mengatasi tantangan yang dialami.<strong> Kesimpulan: </strong>Penerapan prinsip 12 benar dalam praktik klinikal mahasiswa keperawatan UNAI membantu mahasiswa dalam mengembangkan kemampuan dan pengetahuan serta meningkatkan kepercayaan diri mahasiswa keperawatan UNAI. <strong>Saran</strong>: Untuk peneliti salanjutnya diharapkan dapat meneliti lebih dalam mengenai pengalaman praktek klinikal mahasiswa khususnya dalam menerapkan pirnisp 12 benar pemberian obat dengan lingkup yang lebih spesifik.</p> Dearly Gabriela Alexander Evelyn Hemme Tambunan ##submission.copyrightStatement## https://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0 2024-04-06 2024-04-06 10 1 64 76 10.52943/jikeperawatan.v10i1.1631 KURANGNYA MANAJEMEN PERAWATAN DIRI DAN PENGENDALIAN TEKANAN DARAH PASIEN HIPERTENSI DI DAERAH LAHAN BASAH https://jurnal.uimedan.ac.id/index.php/JURNALKEPERAWATAN/article/view/1544 <p>Hipertensi merupakan penyakit tidak menular dengan angka kejadian yang tinggi di Indonesia. Keberlanjutan perawatan secara mandiri sangat diperlukan bagi pasien hipertensi agar tekanan darah dapat dikendalikan dan mencegah komplikasi dari penyakit <em>silent killer </em>ini. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa manajemen diri dan pengendalian tekanan darah pasien hipertensi di daerah lahan basah. Penelitian dilakukan di daerah binaan Fakultas Keperawatan Universitas Riau yang merupakan wilayah pesisir sungai Siak, Pekanbaru. Penelitian kuantitatif dengan pendekatan deskriptif analitik dilakukan pada 30 orang responden yang dipilih dengan metode <em>purposive sampling</em> dengan kriteria pasien hipertensi tanpa komplikasi. Data diambil dengan menggunakan kuesioner manajemen diri pasien hipertensi dan pengukuran tekanan darah menggunakan <em>sphygmomanometer</em> digital. Hasil penelitian menunjukkan mayoritas responden berada di rentang usia produktif yaitu dewasa (33%) dan pralansia (47%). Hasil penelitian juga menunjukkan tidak satupun responden yang memiliki manajemen diri yang baik, paling banyak berada pada rentang kurang (53%). Hasil penelitian juga menunjukkan hanya 23% responden yang rutin mengonsumsi obat anti hipertensi, sedangkan sisanya tidak mengonsumsi sama sekali. Hasil pengukuran tekanan darah menunjukkan tekanan darah tidak terkontrol pada hampir semua responden (97%). Rata- rata tekanan darah sistolik yaitu 159 mmHg dan rata- rata tekanan darah diastolik 98 mmHg dengan nilai tekanan darah sistolik paling tinggi mencapai angka 238 mmHg dan tekanan darah diastolik mencapai 141 mmHg. Hasil ini menunjukkan adanya urgensi dalam penanganan masalah hipertensi secara umum dan di daerah penelitian khususnya.</p> Stephanie Dwi Guna Agrina Agrina Herlina Herlina Nopriadi Nopriadi Nurhayati Nurhayati ##submission.copyrightStatement## https://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0 2024-04-06 2024-04-06 10 1 77 81 10.52943/jikeperawatan.v10i1.1544 EKSPLORASI ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA DI RUMAH (HOME CARE) DI PUSKESMAS SUDIANG RAYA https://jurnal.uimedan.ac.id/index.php/JURNALKEPERAWATAN/article/view/1531 <p>Masalah kesehatan di Dunia maupun di Indonesia masih cukup banyak yang memerlukan perawatan lama dirumah. Home care merupakan salah satu benentuk pelayanan keperawatan termasuk pada asuhan keperawatan komunitas yang dilaksanakan di rumah. Penelitian ini bertujuan Eksplorasi Asuhan Keperawatan Keluarga Melalui Kujungan Rumah (Home Care) di Puskesmas Sudiang Raya, dengan fokus utama kebijakan, tujuan, kompetensi yang dimiliki pelaksana, proses pelaksanaaan, monitoring evaluasi terhadap pelaksanaan asuhan keperawatan keluarga melalui kunjungan rumah (Home Care). Penelitian ini bertempat di Puskesmas Sudiang Raya Kota Makassar. Penelitian dilaksanakan Maret – Agustus tahun 2022. Penelitian ini menggunakan metode kulitatif deskriptif untuk memahami dan menjelaskan fenomena pelaksanaan Asuhan Keperawatan melalui kunjungan Rumah (Home Care). Pegumpulan data menggunakan panduan wawancara mendalam (indepth Interview) kepada 6 partisipan perawat yang bertugas di Puskesmas. Data yang di kumpulkan dalam bentuk menuskrip kemudian di analisis menggunakan cresswell untuk menentukan tema. Adapun tema dalam penelitian ini adalah 1) peran perawat komunitas, 2) Pelaksana Asuhan Keperawatan Keluarga, 3) Pelayanan prefentif dan kuratif, dan 4) Home Care di Masyarakat.</p> Erna Kadrianti Hasifah Hasifah ##submission.copyrightStatement## https://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0 2024-04-06 2024-04-06 10 1 82 88 10.52943/jikeperawatan.v10i1.1531 PENGARUH EDUKASI KESEHATAN TERHADAP PENCEGAHAN PENULARAN COVID-19 PADA MASYARAKAT DI KELURAHAN PAYAH PASIR TAHUN 2022 https://jurnal.uimedan.ac.id/index.php/JURNALKEPERAWATAN/article/view/1616 <p><em>Corona Virus Disease </em>2019 (COVID-19) adalah penyakit yang disebabkan oleh jenis Coronavirus baru yaitu Sars-CoV-2, yang dilaporkan pertama kali di Wuhan Tiongkok pada tanggal 31 Desember 2019. Dinas Kesehatan Sumatera Utara menyatakan di Sumatera Utara pada tanggal 30 maret 2021 pasien positif COVID-19 terdapat 406 kasus, meninggal 41 kasus dan pasien sembuh 122 kasus dalam sehari. Dinas Kesehatan Kota Medan dalam data general terkait COVID-19 di Kota Medan tercatat sudah 14.440 masyarakat yang terpapar COVID-19, 13.019 sembuh, dan sebanyak 461 pasien yang meninggal dunia. Hal ini menunjukkan bahwa Medan menjadi kota dengan zona merah COVID-19. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh edukasi kesehatan terhadap pencegahan penularan COVID-19 pada masyarakat. Jenis ini adalah kuantitatif dengan disain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini <em>Quasi-experimental study </em>dengan metode <em>one grup pretest</em> dan <em>posttest design</em>. Besar sampel adalah sebanyak 108 responden. Pengumpulan data dengan menggunakan kuesioner dan dianalisa dengan Uji Paired t test. Data dianalisis menggunakan Uji Paired t Test. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada pengaruh edukasi kesehatan terhadap pencegahan penularan COVID-19 (P = 0,00 &lt; 0,05). Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa edukasi Kesehatan berperan penting dalam pengetahuan masyarakat untuk melakukan pencegahan penularan COVID-19. Diharapkan kepada seluruh responden ataupun Masyarakat agar teteap melakukan pencegahan penularan dengan mematuhi protokol kesehatan yang telah ditetapkan dan kepada petugas kesehatan diharapkan membarikan informasi secara berkelanjutan untuk menambah pengetahuan Masyarakat tentang COVID-19.</p> Edisyah Putra Ritonga Sarida Surya Manurung Hamonangan Damanik Nataria Yanti Silaban Eka Nugraha V Naibaho ##submission.copyrightStatement## https://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0 2024-04-06 2024-04-06 10 1 89 95 10.52943/jikeperawatan.v10i1.1616 PENGARUH AKTIVITAS MONTESSORI TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF KLIEN PSIKOGERIATRI DENGAN SCHIZOFRENIA KRONIS https://jurnal.uimedan.ac.id/index.php/JURNALKEPERAWATAN/article/view/1323 <p>Lansia yang telah terpapar psikosis (<em>schizophrenia</em>) sejak muda atau sejak usia dewasa akan mengalami kemunduran fungsi kognitif yang parah yaituu defisit memori, fungsii eksekutif, atensi. Gangguan fungsi kognitif yang lain juga mengalami gangguan yaitu fungsi berbahasa, inteligensia dan orientasi. Aktivitas Montessori merupakan aktivitas yang menyesuaikan dengan ketertarikan dan keterampilan dari klien yang bisa diterapkan dalam menstimulasi maupun mencegah kemunduran fungsi kognitif lansia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh aktivitas montessori terhadap kemampuan kognitif klien psikogeriatri dengan <em>schizophrenia</em> kronis. Desain penelitian ini adalah penelitian eksperimen kuasi dengan rancanga<em>n </em><em>&nbsp;</em><em>non randomized </em><em>control group pre-post test</em> desain. Pengambilan data menggunakan kuesioner MMSE (<em>Mini Mental State Examination</em>) atau tes <em>Folstein</em> sebanyak 2 kali pada pre dan <em>posttest</em>. Jumlah sampel 30 orang terbagi menjadi 15 orang kelompok eksperimen dan 15 orang kontrol. Penelitian dilakukan di Panti Rehabilitasi Psikiatrik Rumah Singgah Laras Jiwo di wilayah Kabupaten Magelang pada bulan September hingga November tahun 2022. Hasil penelitian menunjukkan bahwa aktivitas montessori tidak berpengaruh secara signifikan terhadap peningkatan kemampuan kognitif (skor MMSE), dibuktikan dengan hasil <em>uji mann whitney</em> dengan besarnya koefisien beda <em>posttest</em> antara kelompok eksperimen dengan kontrol diperoleh nilai z sebesar -1.579 dan <em>p-value</em> sebesar 0.114 (p&gt;0.05). Namun demikian koefisien beda <em>pre</em> dan <em>post</em> kelompok eksperimen menunjukkan perbedaan signifikan dengan nilai z sebesar-3.436 dan <em>p-value</em> sebesar 0.001 (p&lt;0.05), sehingga bisa disimpulkan aktivitas Montessori tetap memberikan pengaruh terhadap peningkatan MMSE pada kelompok eksperimen.</p> Suyanta Suyanta Tulus Puji Hastuti Wiwin Reny Rahmawati ##submission.copyrightStatement## https://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0 2024-04-06 2024-04-06 10 1 96 102 10.52943/jikeperawatan.v10i1.1323 HUBUNGAN KUALITAS TIDUR DENGAN KADAR GULA DARAH PADA PASIEN DIABETES MELITUS DI PUSKESMAS TANAH TINGGI KOTA BINJAI TAHUN 2023 https://jurnal.uimedan.ac.id/index.php/JURNALKEPERAWATAN/article/view/1629 <p>Diabetes mellitus merupakan penyakit degenerative yang &nbsp;peningkatannya terjadi dengan cepat dan dapat menyerang hampir seluruh masyarakat. Penderita diabetes memiliki gejala yang membuat mereka tidak nyaman, terutama pada malam hari.Kemampuan menjaga kualitas tidur dapat dijelaskan oleh lamanya tidur dan rasa tidak nyaman yang dirasakan saat tidur atau saat bangun tidur. Tujuan penelitian yaitu untuk mengetahui apakah terdapat hubungan antara kualitas tidur dengan kadar gula darah pada pasien diabetes mellitus di Puskesmas Tanah Tinggi Kota Binjai. Jenis penelitian yang digunakan merupakan penelitian korelasi dengan <em>desain cross sectional</em>, populasi sebanyak 113 orang, pengambilan sampel menggunakan <em>random sampling</em> dengan tekhnik <em>purposive sampling</em> sebanyak 28 responden yang menderita diabetes mellitus tipe 2. Instrumen pengumpulan data berupa kuesioner untuk mengukur kualitas tidur pasien dengan menggunakan kuesioner<em> Pittsburgh Sleep Quality Index </em>(PSQI) dan pengukuran kadar gula darah sewaktu (KGS) dengan menggunakan alat glukometer. Uji statistik data penelitian menggunakan uji statistik chi square dengan batas kemaknaan (α) 0,05 dengan menggunakan sistem komputerisasi SPSS. Hasil penelitian menunjukkan mayoritas kualitas tidur pasien diabetes mellitus kategori buruk dengan jumlah 14 orang (50,0%), dan mayoritas hasil pengukuran kadar gula darah sewaktu kategori tidak normal berjumlah 19 orang (67,9%). Hasil uji statistik dengan uji chi-square didapatkan hasil p value 0,000 &lt;0, 005 maka Ho ditolak Ha diterima yang artinya ada hubungan yang signifikan antara hubungan kualitas tidur dengan kadar gula darah pada pasien diabetes melitus di Puskesmas Tanah Tinggi Binjai tahun 2023. Kesimpulan berdasarkan hasil penelitian hubungan kualitas tidur dengan kadar gula darah pada pasien diabetes melitus tipe 2, ada hubungan antara kualitas tidur yang baik dan kadar gula darah yang normal, jadi penting untuk menjaga pola hidup sehat dan kualitas tidur yang baik.</p> Sri Wahyuni Leli Herawati Leli ##submission.copyrightStatement## https://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0 2024-04-29 2024-04-29 10 1 103 109 10.52943/jikeperawatan.v10i1.1629 HUBUNGAN AKTIVITAS FISIK DENGAN KADAR GULA DARAH PADA PASIEN DIABETES MELLITUS TIPE 2 DI PUSKESMAS BINJAI ESTATE https://jurnal.uimedan.ac.id/index.php/JURNALKEPERAWATAN/article/view/1632 <p>Diabetes melitus (DM) merupakan penyakit yang berbahaya karena dapat menimbulkan banyak komplikasi. Aktivitas fisik diperlukan untuk keberhasilan pengobatan diabetes. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan aktivitas fisik dengan kadar glukosa darah pada pasien diabetes tipe 2 di Puskesmas Binjai Estate. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian korelasional dengan desain <em>cross sectional</em>. Populasi penelitian ini terdiri dari pasien DM tipe 2 di wilayah kerja Puskesmas Binjai Estate pada bulan Februari 2022- Feberuari 2023, dengan menggunakan teknik <em>purposive sampling</em>, populasinya berjumlah 209. Besar sampel diambil 20% dari jumlah populasi yaitu sebesar 42 orang (Arikunto, 2013). Metode pengumpulan data menggunakan kuesioner <em>Baecke</em>, analisis menggunakan uji chi-square dengan α= 0,05. Hasil penelitian didapatkan mayoritas penderita DM tipe dengan aktivitas fisik ringan yaitu sebanyak 21 orang (50,00%) dan mayoritas penderita DM tipe dengan KGD &gt;200 mg/dL sebanyak 34 orang (81,00%). Hasil uji didapatkan nilai Asymp.Sig. (2 sisi) = 0,000 yaitu&lt;0,05 artinya ada hubungan aktivitas fisik dengan kadar gula darah pada penderita DM tipe 2 di Puskesmas Binjai Estate. Disarankan bagi penderita diabetes melitus untuk selalu aktif melakukan aktivitas fisik.</p> Wirda Faswita ##submission.copyrightStatement## https://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0 2024-04-29 2024-04-29 10 1 110 116 10.52943/jikeperawatan.v10i1.1632 PENGARUH PEMBERIAN EDUKASI KESEHATAN TERHADAP TINGKAT KECEMASAN PADA PASIEN YANG MENJALANI HEMODIALISA DI RUMAH SAKIT UMUM IMELDA PEKERJA INDONESIA MEDAN https://jurnal.uimedan.ac.id/index.php/JURNALKEPERAWATAN/article/view/1615 <p><em>Hemodialisis merupakan terapi bagi pasien Gagal Ginjal Kronik (GGK) untuk menggantikan fungsi ginjal dengan menggunakan ginjal buatan berupa mesin dialisis. Pasien hemodialisis akan mengalami ketergantungan seumur hidup, hal ini akan mengakibatkan perubahan yang tidak seimbang dalam kehidupannya, perubahan tersebut akan menimbulkan masalah fisik dan psikologis, salah satunya adalah kecemasan. Pendidikan kesehatan merupakan upaya yang terencana untuk mempengaruhi orang lain agar melaksanakan apa yang diharapkan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian pendidikan kesehatan dengan menggunakan leaflet terhadap tingkat kecemasan pasien hemodialisa di Rumah Sakit Umum Imelda Pekerja Indonesia Medan. Metode yang digunakan adalah deskriptif korelatif. Jumlah sampel pada penelitian ini sebanyak 38 responden dengan menggunakan teknik purpose sampling. Hasil penelitian dengan menggunakan uji statistik Wilcoxon menghasilkan nilai p-value sebesar 0,00 dengan signifikansi p &lt; (0,05) nilai p-value 0,00 &lt; 0,05. Kesimpulan yang diperoleh adalah pemberian pendidikan kesehatan dengan menggunakan media leaflet berpengaruh terhadap tingkat kecemasan pasien Gagal Ginjal Kronik (GGK) yang menjalani hemodialisa di Rumah Sakit Umum Imelda Pekerja Indonesia Medan</em></p> Rostinah Manurung Nixson Manurung Christina Magdalena T. Bolon Ratna Dewi Sarmaida Siregar ##submission.copyrightStatement## https://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0 2024-05-27 2024-05-27 10 1 117 122 10.52943/jikeperawatan.v10i1.1615