EVALUASI TINGKAT PENGETAHUAN SWAMEDIKASI OBAT TRADISIONAL MAHASISWA PRODI KESEHATAN DAN MAHASISWA PRODI NON-KESEHATAN DI UNIVERSITAS IMELDA MEDAN
Abstract
The choice of self-medication is used as an excuse by the public to break the chain of the spread of Covid-19, but if it is not done properly it can pose a risk to health. Self-medication will be successful if the community knows adequate information such as recognizing the symptoms of the disease, choosing generic or traditional medicine products according to indications, following the instructions for use and monitoring the results. Knowledge about self-medication is one of the objects related to health that is obtained from the results of one's own experience. The selection and use of medicines (including herbal and traditional products) in an effort to treat a disease or self-identifiable symptom is called self-medication. Based on the results of the study, it shows that the field of study that students take affects the level of knowledge about logos on traditional medicine packaging. Students with Health study program have high knowledge of 100% compared to students with non-health study programs who have high knowledge of 53.3% about traditional medicine. This is because students in the health sector better understand and learn things related to health sciences, including information about traditional medicine self-medication. The average percentage obtained from research data on the level of knowledge of traditional medicine self-medication in students in the Health and non-health fields at the University of Imelda Medan is 76.9% (high category), this is different from research conducted by Cristiana (2014) on knowledge about traditional medicine among students at Sanata Dharma University Yogyakarta whose results are in the high category (75.1%). This can be influenced by the environment and the availability of facilities as a source of correct and appropriate information about traditional medicine self-medication. A person's knowledge is also influenced by what is obtained through the eyes and ears of the individual itself which is the main factor in the formation of an attitude or action.
References
Astuti, A., Pinasti, E., Bramasto, A. 2019. Pengaruh Budaya Organisasi Dan Teknologi Informasi Terhadap Kualitas Sistem Informasi Akuntasi Pada P.T. Inti (Persero). Jurnal Riset Akuntasi,XI(1).
Badan Pusat Statistik. 2021. Profil Statistik Kesehatan. Jakarta: Badan Pusat Statistik.
Badan Pengawasan Obat dan Makanan Republik Indonesia. 2014. Menuju Swamedikasi Yang Aman. Info POM. Jakarta: BPOM RI. 1(2), 3-5.
Bustanussalam. 2016. Pemanfaatan Obat Tradisional (Herbal) Sebagai Obat Alternatif. Biotrend. Jurnal Penelitian Farmasi Indonesia, 7(1).
Damayanti, L. 2017. Perbedaan Tingkat Pengetahuan Mahasiswa Kesehatan dan Non Kesehatan Terhadap Swamedikasi Di Universitas Islam Negeri maulana Malik Ibrahim Malang. Skripsi. Malang: Fakultas Kedokteran Dan Ilmu-Ilmu Kesehatan Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim.
Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 2009. Sistem Kesehatan Nasional. Jakarta.
Fauzizah, Maghfirah, L., Hardiana. 2021. Gambaran Penggunaan Obat Tradisional Pada Masyarakat Desa Pulo Secara Swamedikasi. Jurnal Sains & Kesehatan Darussalam, 1(1), 37-50. Google Scholar.
Hermawati, D. 2012. Pengaruh Edukasi Terhadap Tingkat Pengetahuan dan Rasionalitas Penggunaan Obat Swamedikasi Pengunjung di Dua Apotek Kecamatan Cimanggis, Depok. Skripsi. Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Program Studi Farmasi UI.
Heryanto, C.A.W., Korangbuku, C.S.F., Djeen, M.I.A., Widayati, A. 2019. Pengembangan dan Validasi Kuesioner Untuk Mengukur Penggunaan Internet dan Media Sosial Dalam Pelayanan Kefarmasian. Jurnal Farmasi Klinik Indonesia, 8(3).
Joru, E.L.M.R. 2019. Hubungan Pengetahuan Dan Sikap Terhadap Pola Penggunaan Obat Tradisional Untuk Pengobatan Mandiri Di Kalangan Mahasiswa Kampus III Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Skripsi. Yogyakarta: Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma.
Kartajaya, H. 2011. Selfmedication. PT Mark Plus Indonesia: Jakarta Selatan. Google Scholar.
Melizsa, Romlah, S.N., dan Putri, R.E. 2022. Hubungan Tingkat Pengetahuan Dengan Ketepatan Penggunaan Obat Analgesik Pada Swamedikasi Di Masyarakat RT 05 RW 04 Kedaung Pamulang. Phrase Pharmaceutical Science Journal, 2(1), 46-60. Google Scholar.
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.
Muharni, S., Fina, A., dan Maysharah, M. 2015. Gambaran Tenaga Kefarmasian dalam Memberikan Informasi Kepada Pelaku Swamedikasi di ApotekApotek Kecamatan Tampan, Pekanbaru. Jurnal Sains Farmasi & Klinis. 2(1): 47-53
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 007. 2021. Tentang Registrasi Obat Tradisional, Jakarta.
Purnamasari, D., Suwender. Dan Fetri, L. 2019. Studi Gambaran Swamedikasi Obat Tradisional Pada Mahasiswa Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Islam Bandung. Prosiding Farmasi, 5(2), 764-772. Google Scholar.
Pratiwi, P.N., Liza, P. Gusti, N.A.I. 2014. Pengaruh Pengetahuan Terhadap Perilaku Swamedikasi Obat Antiinflamasi Non Steroid Oral pada Etnis Thionghoa di Surabaya. Jurnal Farmasi Komunitas, 1(2), 36-40. Google Scholar.
Rahmayanti, E. 2017. Tingkat Pengetahuan dan Rasionalitas Swamedikasi di Tiga Apotek Kota Kecamatan Medan Sunggal. Skripsi. Medan: Fakultas Farmasi Universitas Sumatera Utara.
Rianoor, N.P. 2022. Penggunaan Obat Tradisional Dalam Upaya Swamedikasi Atau Pengobatan Sendiri Di Indonesia: Literature Review. Jurnal Elektronik: Tunas-Tunas Riset Kesehatan, 12(1), 1-8. Google Scholar.
Rivi, E., Filippi, M., Fornasari, E., Mascia, M. T., Ferrari, A., & Costi, S. 2014. Effectiveness Of Standing Frame On Constipation In Children With Cerebral Palsy: A Single-Subject Study. Occupational Therapy International, 21(30), 115-123. Google Scholar.
Sani, F. 2018. Metodologi Penelitian Farmasi Komunitas dan Eksperimental. Penerbit: Deepublish, Bengkulu.
Siagian, H.S. Jane, E., Marzuki. 2022. Analisis Pengetahuan Mahasiswa Tentang Logo Pada Kemasan Obat Golongan Tradisional Di Universitas Imelda Medan. Jurnal Ilmiah Farmasi Imelda, 5(2): 57-64.
Sumayyah, S. dan Salsabila, N. 2017. Obat Tradisional: Antara Khasiat dan Efek Sampingnya. Majalah Farmasetika, 2(5):1.
Supardi, S., Herman., M.J., dan Susyanty, A.L. 2009. Pengobatan Sendiri Pada Pasien Rawat Jalan Puskesmas Di Delapan Kabupaten. Bulletin Penelitian Kesehatan. Vol.37(2): 92-101.
Suryana, A.M. 2011. Kandungan Gizi dan Senyawa Aktif Jamu Tradisional untuk Kesehatan. Bogor: Fakultas Pertanian Intitut Pertanian Bogor.
Teh, B. 2020. Tingkat Pengetahuan Dan Perilaku Swamedikasi Maag Pada Mahasiswa Thailand Di Malang. Skripsi. Malang: Fakultas Kedokteran Dan Ilmu Kesehatan Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim.
Utari, D., & Setiono, W. 2016. Hubungan Status Ekonomi Keluarga Dengan Perilaku Pengobatan Sendiri (Self Medication). Media Ilmu Kesehatan, 5(1), 7-13. Google Scholar.
Wardani, W.T. dan Muhlis, M. 2020. Pengetahuan Dan Pola Swamedikasi Penggunaan Obat Tradisional Dan Cara Pengobatan Tradisional Sebagai Terapi Komplementer Di Wilayah Kerja Yandu Wredasari 07, Warungboto, Umbulharjo, Yogyakarta. Jurnal Ilmu Farmasi: Lumbung Farmasi, 1(2), 52-60. Google Scholar.
Wawan, A dan M, D. 2018. Teori &Pengukuran Pengetahuan Sikap Dan Perilaku Manusia. Edisi III. Editor oleh J.Budi. Yogyakarta: Nuha Medika.
Wedu, F.Y.S. 2021. Studi Pemahaman Dan Gambaran Penggunaan Obat Tradisional Untuk Pengobatan Mandiri Di Wilayah Desa Mata Redi, Sumba Tengah. Skripsi. Yogyakarta: Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma.
Winfield, A.J. dan Richards, R.M.E. 1998. Pharmaceutical Practice, 2. Ed, Churchill Livingstone, Hong Kong:523.
Yulandina, A., Antoni, C., Firmanda, A. 2018. Optimalisasi Unsur Live Shoot dan Motion Graphic Untuk Promosi Digital Lembaga Paud. Journal of Digital Education, 1(1): 1-19.
Zeenot, S. 2013. Pengelolaan dan Penggunaan Obat Wajib Apotek. Jogjakarta: D-Medika. Hal. 109-112, 139 dan 143.