FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MINAT DAN KESADARAN PENDERITA PENYAKIT MENULAR SEKSUAL (PMS) UNTUK MEMERIKSAKAN DIRI KE POLI VOLUNTARY COUNSELING AND TESTING (VCT) DI RUMAH SAKIT IMELDA PEKERJA INDONESIA MEDAN

  • Roby Gultom Dosen Prodi S1Farmasi STIKes Imelda
  • Darman Putra Amazihono Alumni STIKes Imelda
Keywords: penyakit seksual menular, poli VCT

Abstract

Penyakit Menular Seksual (PMS) merupakan salah satu Infeksi Saluran Reproduksi (ISR) yang ditularkan melalui hubungan kelamin yang tidak aman dan bebas. Penyebab infeksi tersebut dapat berupa jamur, virus, dan parasit. Salah satu Penyakit Menular Seksual (PMS) yaitu HumanImmunodeficiency Virus (HIV)/ Acquired Immune Deficiency Syndrome (AIDS) (Ardhiyanti, 2015). Scorviani Verra, Nugroho, (2016), mengatakan bahwa bila tidak diobati secara tepat, infeksi dapat menjalar dan menyebabkan rasa sakit yang berkepanjangan, kemandulan, dan bahkan kematian (HIV/AIDS). Hasil pengamatan minat dan kesadaran pasien PMS terhadap faktor kebutuhan, motif sosial dan emosional untuk memeriksakan diri ke Poli Voluntary Counseling AndTesting (VCT) di Rumah Sakit Umum Imelda Pekerja Indonesia menunjukkantingkatan peminatan dan kesadaran yang sama.Dari 30 pasien penderia PMS yang memiliki persentase minat dan kesadaran untuk memeriksakana diri ke Poli VCT sebanyak 27 pasien (90%) (tinggi) dan persentase terhadap rendahnya minat dan kesadaran sebanyak 3 pasien (10%). Dari 30 pasien PMS yang memutuskan untuk memeriksakan dirinya ke Poli VCT adalah sebanyak 28 pasien (93,3%) namun pasien yang memutuskan untuk tidak melanjutkan pemeriksaan diri ke Poli VCT adalah 3 pasien. Faktor motif sosial tidak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap pasien PMS untuk memeriksakan dirinya ke Poli VCT. Faktor kebutuhan dan faktor emosional memberikan pengaruh yang signifikan terhadap pasien PMS untuk memeriksakan dirinya ke Poli VCT.

Published
2019-03-27