PENGUJIAN PENETRASI IN-VITRO SEDIAAN GEL, KRIM, GEL-KRIM EKSTRAK BIJI KOPI (Coffea arabica L.) SEBAGAI ANTISELULIT

  • Devina Chandra Koordinator Labortorium Farmasi STIKES Imelda
Keywords: Biji Kopi; Kafein, Antiselulit, Gel; Krim; Gelkrim; Carbopol ultrez 20, Franz Diffusion Cell

Abstract

Biji kopi (Coffea arabica L.) mengandung senyawa kafein yang berkhasiat sebagai antiselulit dengan mekanisme mengurangi lipogenesis serta meningkatkan lipolisis. Biji kopi diekstraksi dengan cara maserasi dengan pelarut etanol 70%, ekstrak etanol biji kopi diformulasikan menjadi sediaan gel, krim, dan gel-krim. Prinsip pembuatan gel dengan proses dispersi, dimana ekstrak biji kopi didispersikan kedalam gelling agent carbopol ultrez 20 yang dikembangkan dalam medium air murni; krim dengan proses emulsifikasi, dimana emulgator berfungsi sebagai penurun tegangan antar muka fase minyak sehingga dapat bercampur dengan fase  air; dan gelkrim melalui proses emulsifikasi terbentuk basis krim dan ditambahkan gelling agent.  Dalam penelitian ini, bertujuan untuk memformulasi tiga bentuk sediaan, yaitu gel, krim, dan gel-krim kemudian diuji penetrasi in-vitro dengan menggunakan Sel Difusi Franz. Ketiga bentuk sediaan yang terbentuk memiliki pengaruh bentuk sediaan gel, krim, dan gel-krim pada uji penetrasi secara in vitro dengan metode Franz Diffusion Cell, yaitu jumlah kumulatif kafein terpenetrasi, persentase kafein terpenetrasi, dan fluks. Jumlah kumulatif kafein terpenetrasi sediaan gel, krim, dan gel-krim berturut-turut adalah 820,57; 575,33; dan 756,52 µg.cm-2. Fluks sediaan gel, krim, dan gel-krim berturut-turut adalah 102,57; 71,92; dan 94,57 µg.cm-2.jam-1.

Published
2019-09-28