PENGARUH PROGRESSIVE MUSCLE RELAXATIONS TERHADAP KUALITAS TIDUR DAN KADAR GULA DARAH PADA DIABETES DI DESA HULU KECAMATAN PANCUR BATU KABUPATEN DELI SERDANG

  • Magda Siringo-ringo STIKes Santa Elisabeth Medan
  • Imelda Sirait STIKes Santa Elisabeth Medan
  • Lindawati Simorangkir STIKes Santa Elisabeth Medan
Kata Kunci: Relaksasi Otot Progresif, Kualitas Tidur, Kadar Glukosa Darah, Diabetes

Abstrak

Diabetes melitus rmengakibatkan mekanisme pengontrolan kadar glukosa  dalam tubuh relative. Apabila tidak terkontrol, menimbulkan potensial komplikasi yaitu hiperglikemia. Hiperglikemia kondisi dapat ditemukan pada pasien diabetes mengalami kecemasan,strees hebat berkepanjangan dan kurang aktifitas /exercaise sehingga berdampak kualitas tidur tidak adekuat,akhirnya menimbulkan  meningkatkan kadar glukosa darah setiap sistem tubuh. Rancangan penelitian metode kuasi eksperimen dengan pre and post with control group, untuk masing-masing kelompok terdiri 32 orang sampel dengan tehnik consecutive sampling. Data dianalisis secara uji statistik  Wilcoxon Sign Range Test dan Mann Whitney U. Hasil penelitian adalah adanya pengaruh Progresive Muscle Relaxation dengan peningkatan kualitas tidur yang sangat signifikan dimana perbedaan intervensi pertama (1) pada diabetes  p=0.695(<0.05),dan kelompok intervensi kedua (2) p=0.00(p<0.05),dan adanya pengaruh yang sangat signifikan. Progresive Muscle Relaxation terhadap penurunan glukosa darah dengan perbedaan sebelum dan setelah intervensi pertama (1) pada diabetesi p=0.627 (p>0.05),dengan intervensi kelompok kedua (2)  diabetes p=0.00 (p<0.05) Saran kepada pasien diabetes upanya selalu aktif melakukanan  relaksasi otot progresive (Progresive Muscle Relaxation) secara teratu dan terukur setiap hari,dalam mengurangi ketenganan otot,kecemasan strees menstabilkan kadar glukosa darah serta meningkatkan kualitas tidur dalam pilar mengendalikan komplikasi diabetes.

##plugins.generic.usageStats.downloads##

##plugins.generic.usageStats.noStats##

Referensi

ADA. (2013). Diabetes. Dikutip pada 10 Oktober 2019 dari http://www.diabetes.org
Ardia Putra. 2014. Pengaruh Progressive Muscle Relaxation terhadap penurunan kecemasan pasien kanker yang menjalani kemoterapi. Diakses tanggal 12 Oktober 2019
Ayu Henny. 2015 dengan judul “Pengaruh Progressive Muscle Relaxation Dan Senam Diabetes Terhadap Gula Darah Penderita DM Tipe 2 di Wilayah kerja Puskesmas
Bali.http://iosrjournals.org/iosr-jdms/papers/Vol13-issue2/Version1/H013212528.pdf. diakses tanggal 10 November 2019
Dahlan, S. 2010. Besar Sampel dan Cara Pengambilan Sampel dalam Penelitian Kedokteran dan Kesehatan. Edisi 3. Jakarta : Salemba Medika.
Buysse. (2011). The Pittsburgh Sleep Quality Index: A New Instrument for Psychiatric Practice and Research. Journal of
Psychiatric Research 2011, 28(2), 193-213
Davis. (2010). Panduan Relaksasi dan Reduksi Stres Edisi III. Jakarta.
Guyton dan Hall. 2008. Aktivitas Otak Tidur,Gelombang Otak, Epilepsi, Psikosis.Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. EGC. Jakarta. Hal 777
Ernawati, Syauqy, A., & Haisah, S. (2017). Gambaran kualitas tidur dan gangguan tidur pada lansia di Panti Sosial Tresna Werdha Budi Luhur Kota Jambi. Jurnal Poltekkes Kemenkes Jambi.
Erliana, E., Haroen, H., Susanti, RD., 2012. Perbedaan Tingkat Insomnia Lansia
Sebelum Dan Sesudah Latihan Relaksasi Otot Progresif (Progresive Muscle
Relaxation) Di BSTW Ciparay Bandung.
Handayani, 2008. P. Hubungan Antara Penerapan Shift Kerja Dengan Pola Tidur Pekerja di Bagian Produksi PT. Enka Parahiyangan .
Ilyas. 2009. Olahraga pasien Diabetes. Agromedia Pustaka: Jakarta.
Indrawati, L., dan Andriyani, D. 2018. Pengaruh Relaksasi Otot Progresif
Terhadap Insomnia Pada Lansia di PSTW Budhi Dharma Bekasi 2014.
Jurnal Ilmu Kesehatan 6 (2):140-146
Safitrie, A. 2013. Studi Komparatif Kualitas Tidur Perwat Shift dan Non Shift di Unit Rawat Inap dan Unit Rawat Jalan. Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro : Semarang.
Sherwood, Laurell. 2011. Tidur adalah suatu proeses aktif yang terdiri dari periode- periode tidur Gelombang lambat dan paradoksal yang beselang –seling.Fisiologi Manusia Dari Sel Ke Sisitem .Edisi 2.EGC. Jakarta.
Sherwood, L. (2014). Fisiologi Manusia : Dari Sel Ke Sistem Edisi 8. Jakarta : EGC.
Smeltzer & Bare. (2008). Textbook of Medical Surgical Nursing Vol.2. Philadelphia: Linppincott William & Wilkins.
Soegondo, S. (2011). Diagnosis dan Klasifikasi Diabetes Melitus Terkini. Dalam: Soegondo, S.
Soewondo, P. Subekti, I. Editor. Panduan Penatalaksanaan Diabetes Melitus Terpadu bagi Dokter dan Edukator. Jakarta: Balai Penerbit FKUI
Rustam. 2008, Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Kadar Gula Darah pada Pasien Diabetes Mellitus di RSU Panglima Sebaya Kabupaten Kalimantan Timur.
Rahmadiliyani, 2008 : Hubungan Antara Pengetahuan Tentang Penyakit dan KomplikasiDengan Tindakan Mengontrol Kadar Gula Darah Di wilayah kerja Puskesmas I Gatak Sukoharjo.
Sukardji, 2009 : Penatalaksanaan Diabetes Mellitus Terpadu. Edisi II Cetakan Ke-7. Jakarta: Fakultas Kedokteran UI. Sumadibrata, 2006 : Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam edisi ke IV, Jakarta Fakultas Kedokteran Uiversitas Inndonesia
Hamarno, Rudi. (2006). Pengaruh Latihan Relaksasi Otot Progresif Terhadap Penurunan Tekanan Darah Klien Hipertensi Primer Di Kota Malang. (Tesis). Perpustakaan FKUI..
International Diabetes Federation, (2013). IDF Diabetes Atlas, 6. Ed.
Kementrian Kesehatan, RI. (2010). Petunjuk Teknis Pengukuran Faktor Risiko Diabetes Mellitus. Jakarta: KEMENKES RI.
http://perpustakaan.kemkes.go.id. Diakses pada tanggal 23 Juni 2019
Mashudi. (2011). Pengaruh Progressive Muscle Relaxation Terhadap Kadar Glukosa Darah Pasien Diabetes Melitus Tipe 2 Di R.S.U.D Raden Mattaher, (tesis). Perpustakaan FIKUI.
Potter Perry. 2010. Fundamental of Nursing. Buku 1 Edisi 7. Jakarta : Salemba Medika.
PERKENI. (2011). Konsensus pengendalian dan pencegahan diabetes mellitus tipe II di Indonesia. Diperoleh tanggal
04 Oktober 2019, dari: http://www.perkeni.org
R, Boedisantoso, A. (2013). Komplikasi Akut Diabetes Melitus dalam Soegondo, S., Soewondo, P., & Subekti, I. Ed. Penataksanaan Diabetes Melitus Terpadu (hlm 163-185). Jakarta : FKUI.
Setiyawati Andina. (2010). Pengaruh Relaksasi Otogenik Terhadap Kadar Gula Darah Dan Tekanan Darah Pada Klien Diabetes Mellitus Tipe 2 Dengan Hipertensi Di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Di D.I.Y dan Jawa Tengah, (tesis). Perpustakaan FIKUI.
Handayani. (2012). Modifikasi gaya hidup dan intervensi farmakologis dini untuk pencegahan penyakit diabetes mellitus tipe II. Media Gizi Masyarakat Indonesia Vol.1, 65-70.
Hasaini, A. (2015). Efektifitas progressive muscles relaxation (PMR) terhadap kadar gula darah pada kelompok penderita diabetes mellitus Tipe II di Puskesmas Martapura. Caring Vol. 2, No. 1, 16-27.
Hijriana, I., Suza, D. E., & Ariani, Y. (2016). Pengaruh latihan pergerakan sendi ekstremitas bawah terhadap nilai Ankle Brachial Index (ABI) pada Pasien DM Tipe 2. Idea Nursing journal Vol. VII, No. 2, 32-39. Hoe, J., Koh, W., Jin, A., Sum, C., Lim, S., & Tavintharan, S. (2012).
Maghfirah, S., Sudiana, I. K., & Widyawati, I. Y. (2015). Relaksasi otot progresif terhadap stres psikologis dan perilaku
perawatan diri pasien diabetes mellitus tipe II. Jurnal Kesehatan Masyarakat
Vol. 10, No. 2, 137-146.
Diterbitkan
2021-09-27