HUBUNGAN FUNGSI MANAJEMEN KEPALA RUANGAN DENGAN PELAKSANAAN PENGENDALIAN INFEKSI NOSOKOMIAL DI RUMAH SAKIT UMUM IMELDA PEKERJA INDONESIA MEDAN
DOI:
https://doi.org/10.52943/jikeperawatan.v8i1.641Kata Kunci:
Fungsi Manajemen Kepala Ruangan, Infeksi NosokomialAbstrak
Infeksi nosokomial atau Health Care-Associated Infection (HAIs) adalah suatu infeksi yang terjadi selama pasien mendapat pelayanan di fasilitas kesehatan, dimana tidak didapatkan tanda infeksi maupun gejala pasien sedang dalam masa inkubasi pada saat masuk rumah sakit. Infeksi nosokomial adalah infeksi yang didapat dari rumah sakit yang terjadi pada pasien yang dirawat selama 72 jam. Infeksi nosokomial pada 10 Rumah Sakit Umum (RSU) pendidikan di Indonesia cukup tinggi yaitu diantara 6-16% dengan rata-rata 9,8% pada tahun 2010. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan fungsi manajemen kepala ruangan dengan pelaksanaan pengendalian infeksi nosokomial di Rumah Sakit Umum Imelda Pekerja Indonesia Medan. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan desain penelitian adalah deskriptif korelasi, Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perawat pelaksana yang berada di Rumah Sakit Umum Imelda Medan yang berjumlah 75 orang. sampel dalam penelitian ini adalah sebanyak 43 orang perawat pelaksana. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan hubungan fungsi manajemen kepala ruangan dengan pelaksanaan pengendalian infeksi nosokomial di Rumah Sakit Umum Imelda Pekerja Indonesia Medan yaitu p 0.000 < 0.05. Hal ini menjelaskan bahwa terjadi penolakkan terhadap Ho atau Ha diterima sehingga disimpulkan ada hubungan yang signifikan antara fungsi manajemen kepala ruangan dengan pelaksanaan pengendalian infeksi nosokomial, arah hubungan adalah positif yaitu jika fungsi manajemen kepala ruangan semakin baik maka pelaksanaan pengendalian infeksi nosokomial semakin baik.
Unduhan
Referensi
Darmadi. (2008). Infeksi nosokomial problematika dan pengendaliannya. Jakarta: : Salemba Medika.
Depkes RI. (2001). Direktorat pelayanan medik spesialistik: Pedoman pengendalian infeksi nosokomial di rumah sakit. Jakarta: Departemen Kesehatan RI.
Depkes RI. (2003). Indikator Indonesia Sehat 2003 dan pedoman penetapan indikator provinsi sehat dan kabupaten/kota sehat. Jakarta: Departemen Kesehatan RI.
Depkes RI. (2007). Pedoman manajerial pencegahan dan pengendalian infeksi di rumah sakit dan fasiltas pelayanan kesehatan lainnya. SK Menkes No270/MENKES/ 2007. Jakarta: Departemen Kesehatan RI.
Depkes RI. (2008). Pedoman pencegahan dan pengendalian infeksi di rumah sakit dan fasilitas pelayanan kesehatan lainnya. Jakarta: Departemen Kesehatan RI.
Handojo, L.H. (2015). Pengetahuan Perawat Tentang Infeksi Nosokomial Di Ruang D2 dan D3 Rumah Sakit Adi Husada Undaan Wetan Surabaya. Akademi Keperawatan Adi Husada Surabaya. Adi Husada Nursing Journal - Vol. 1 No. 1 Juni 2015.
Herpan, Y. W. (2012). Analisis Kinerja Perawat dalam Pengendalian Infeksi Nosokomial di RSU PKU Muhammadiyah Bantul Yogyakarta. KES MAS Vol. 6, No.3.
Komite Akreditasi Rumah Sakit (KARS) (2015). Pedoman Pelaporan Insiden Keselamatan Pasien (IKP) / Patient Safety Incident Report. Jakarta.
Kemenkes RI, (2017). Permenkes RI No. 11 2017 Tentang Keselamatan Pasien. Jakarta : Depkes RI. 2017. Departemen Kesehatan RI.
Notoatmodjo, 2010. Promosi Kesehatan Dan Ilmu Perilaku, PT Rineka Cipta: Jakarta.