HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN KECEMASAN PASIEN PENYAKIT GINJAL KRONIK YANG MENJALANI TERAPI HEMODIALISIS DI RUMAH SAKIT UMUM IMELDA PEKERJA INDONESIA (RSU IPI) MEDAN

  • Ratih Anggraeni Staf Pengajar Prodi S1 Farmasi STIKes Imelda Medan

Abstrak

Hemodialisis merupakan terapi seumur hidup yang harus dijalani oleh pasien Penyakit Ginjal Kronik (PGK). Hemodialisis mempengaruhi fisik dan mental pasien. Pasien hemodialisis sering mengalami cemas, depresi, dan gangguan tidur. Dukungan keluarga merupakan salah satu faktor yang dapat mengurangi atau menghilangkan kecemasan. Tujuan penelitian ini adalah untuk menemukan apakah ada hubungan antara dukungan keluarga dengan kecemasan pada pasien hemodialisis di RSUD Zainoel Abidin, Banda Aceh. Penelitian ini bersifat analitik-observasional dengan desain cross-sectional dan teknik total sampling. Sebanyak 52 pasien yang menjalani terapi hemodialisis menjadi responden dalam penelitian ini. Pengambilan data dimulai dari bulan Juli-September 2015 dan dianalisis dengan menggunakan uji Chi-Square. Dukungan keluarga diukur menggunakan DUKE-UNC Functional Social Support Questionnaire (DUKE-UNC FSSQ) dan kecemasan diukur dengan menggunakan Hospital Anxiety and Depression Scale (HADS). Sebanyak 26,1% pasien dengan dukungan keluarga yang kurang baik mengalami cemas dan 43,5% dengan kecemasan borderline, sedangkan 72,4% pasien dengan dukungan keluarga yang baik tidak menunjukkan gejala kecemasan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara dukungan keluarga dan kecemasan pada pasien hemodialisis (p-value = 0,01). Kesimpulan dari penelitian ini adalah terdapat hubungan antara dukungan keluarga dengan kecemasan pasien Penyakit Ginjal Kronik (PGK) yang menjalani terapi hemodialisis di Rumah Sakit Umum Imelda Pekerja Indonesia Medan.

Diterbitkan
2018-03-29