TINGKAT KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MAHASISWA FARMASI PADA MATA AJAR BIOLOGI SEL

  • Ewi Mellysa Barus Dosen Prodi S1 Farmasi Universitas Imelda Medan

Abstrak

ABSTRAK

 Setiap orang memiliki tingkat kemampuan berpikir kritis yang tinggi, kemampuan berpikir dapat dikategorikan dari yang tersendah hingga tertinggi berdasarkan dari tingkat kritis jawaban yang diukur melalui pemberian soal-soal yang memiliki penalaran tinggi. Penelitian ini merupakan penelitian kulitatif yang bertujuan mendeskripsikan tingkat kemampuan berpikir mahamahasiswa prodi Farmasi Universitas Imelda Medan (UIM) dalam menyelesaikan masalah yang ditemukan dalam pembelajaran biologi sel yang dikaitkan ke dalam bidang farmasi dan secara kontekstual dapat dianalisis di kehidupan sehari-hari. Kriteria kemampuan berpikir kritis yang menjadi standar penilaian ialah  standar intelektual bernalar (kejelasan, ketepatan, ketelitian, relevansi, kelogisan, kedalaman, dan keluasan).  Prosedur pengambilan data dengan memberikan instrumen berupa pertanyaan dalam bentuk pilihan berganda, studi kasus dan uraian. Subjek peelitian adalah mahamahasiswa semester dua prodi sarjana farmasi UIM tahun akademik 2019/2020 dalam menyelesaikan masalah pada mata ajaran biologi sel terdiri dari tingkat kemampuan berpikir kritis 3 (kritis), tingkat kemampuan berpikir kritis 2 (cukup kritis), tingkat kemampuan berpikir kritis 1 (kurang kritis), dan tingkat kemampuan berpikir kritis 0 (tidak kritis). Sampel dalam penelitian berjumlah 38 orang. Berdasarkan hasil yang diperolah 50% mahamahasiswa dikategorikan memiliki tingkat berpikir cukup kritis.

Diterbitkan
2020-09-29