EFEKTIVITAS HIDROGEL TERHADAP PENYEMBUHAN LUKA PADA PASIEN PRESSURE ULCER
Abstract
Abstract
Background: Pressure ulcers or pressure sores are localized injuries to the skin and underlying tissue, usually in the area of bony prominences caused by pressure, or pressure that causes friction from the shear itself which can interfere with the patient's recovery process. and cause pain and infection, thus increasing the length of the treatment process. One of the studies conducted by Fauziah&Soniya, (2020) stated that the incidence of pressure ulcers was 33.3%, this incidence is very high when compared to the incidence of pressure ulcers in ASEAN which only ranges from 21%-31.3%. There are two strategies in the treatment of pressure ulcers, namely by relieving pressure and using wound dressings. One of them is the hydrogel dressing which is the choice in treating pressure sores because it is effective and has moisturizing properties so that it accelerates the wound healing process. Purpose: The purpose of this paper is to determine the effectiveness of hydrogel on wound healing in pressure ulcer patients according to the literature study. Methods: The research design used in this research paper is a literature review through a search for articles from pubmed. Results: Based on the results of literature analysis from 2 scientific articles, it was shown that hydrogel dressing can increase epithelialization and accelerate wound healing. Hydrogel dressing has the advantage of a shorter replacement time every 3 days and also has a healing period of 21-85 days in stage II, III, and IV pressure sores. Conclusion: Hydrogel dressing has an important role in the wound healing process as one of the modern wound dressings, which means that using a hydrogel dressing is an effective method in the wound healing process.
Keyword: Pressure Ulcer, Hydrogel Dressing, Wound Healing
Abstrak
Latar Belakang : Pressure Ulcer atau luka tekan merupakan cedera terlokalisir di area kulit dan jaringan dibawahnya biasanya diarea penonjolan tulang yang disebabkan oleh tekanan (pressure), atau tekanan yang mengakibatkan gesekan (friction) dari tekanan (shear) itu sendiri yang dapat mengganggu proses pemulihan pasien serta menimbulkan nyeri dan infeksi sehingga menambah lama proses perawatan. Salah satu penelitian yang dilakukan oleh Fauziah & Soniya, (2020) menyatakan insiden terjadinya luka tekan sebesar 33,3%, angka kejadian ini sangat tinggi bila dibandingkan dengan insiden pressure ulcer di ASEAN yang hanya berkisar 21%-31,3%. Ada dua strategi dalam pengobatan pressure ulcer yaitu dengan menghilangkan tekanan dan menggunakan balutan luka. Salah satunya dengan balutan hidrogel yang menjadi pilihan dalam menangani luka tekan karena efektif dan sifatnya yang melembabkan sehingga lebih mempercepat proses penyembuhan luka. Tujuan : Tujuan dari penulisan ini untuk mengetahui efektivitas hidrogel terhadap penyembuhan luka pada pasien pressure ulcer sesuai studi literatur. Metode : Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian karya tulis ilmiah ini adalah literatur review melalui pencarian artikel dari pubmed. Hasil : Berdasarkan hasil analisis literatur dari 2 artikel ilmiah menunjukan bahwa balutan hidrogel dapat meningkatkan epitelisasi dan mempercepat penyembuhan luka. Balutan hidrogel memiliki keuntungan yaitu waktu pergantian yang lebih pendek setiap 3 hari sekali juga memiliki jangka waktu penyembuhan antara 21-85 hari pada luka tekan stage II, III, dan IV.Kesimpulan : Balutan hidrogel memiliki peran penting dalam proses penyembuhan luka sebagai salah satu balutan luka modern yang artinya dengan menggunakan balutan hidrogel merupakan suatu metode yang efektif dalam proses penyembuhan luka.
Keyword : Pressure Ulcer, Balutan Hidrogel, Penyembuhan Luka.
Downloads
References
Beeckman, D. (2014). The 2014 international stop pressure ulcer day: EPUAP needs you. British Journal of Nursing, 23(20), S12. Diakses pada tanggal 7 Maret 2021 pukul 13.45 WIB. Available at https://doi.org/10.12968/bjon.2014.23.Sup20.S12
Dumville, J. C., Stubbs, N., Keogh, S. J., Walker, R. M., & Liu, Z. (2015). Hydrogel dressings for treating pressure ulcers. Cochrane Database of Systematic Reviews, 2015(2). Diakses pada tanggal 20 Mei 2021 pukul 20.40 WIB. Available at https://doi.org/10.1002/14651858.CD011226.pub2
Fauziah, M., & Soniya, F. (2020). Potensi Tanaman Zigzag sebagai Penyembuh Luka. Jurnal Penelitian Perawat Profesional, 2(1), 39–44. Diakses pada tanggal 19 Mei 2021 pukul 16.30 WIB. Available at https://doi.org/10.37287/jppp.v2i1.41
Kaya, A. Z., Turani, N., & Akyüz, M. (2005). The effectiveness of a hydrogel dressing compared with standard management of pressure ulcers. Journal of Wound Care, 14(1), 42–44. Diakses pada tanggal 20 April 2021 pukul 13.50 WIB. Available at https://doi.org/10.12968/jowc.2005.14.1.26726
Khampieng, T., Wongkittithavorn, S., Chaiarwut, S., Ekabutr, P., Pavasant, P., & Supaphol, P. (2018). Silver nanoparticles-based hydrogel: Characterization of material parameters for pressure ulcer dressing applications. Journal of Drug Delivery Science and Technology, 44, 91–100. Diakses pada tanggal 16 Mei 2021 pukul 14.30 WIB. Available at https://doi.org/10.1016/j.jddst.2017.12.005
Lumbers, M. (2019). An overview of “Pressure ulcers: Revised definition and measurement.” British Journal of Community Nursing, 24(5), 216–223. Diakses pada tanggal 16 Mei 2021 pukul 15.00 WIB. Available at https://doi.org/10.12968/bjcn.2019.24.5.216
Maiti, & Bidinger. (2014). Pencegahan Dekubitus dengan Pendidikan Kesehatan Reposisi dan Minyak Kelapa. Journal of Chemical Information and Modeling, 53(9), 1689–1699.
Maryunani, A. (2013). perawatan luka (modern wondcare) terkini dan terlengkap (S. K. dr. Tyasmono A.F., Florida, S.Kp, Monica Ester, S.Kp & Sari Kurnianingsih (ed.); 2015th ed.). Bogor : In Media, 2015 © 2015.
Morison, moya J. (2015). manajemen luka ( A colour guide to the nursing management of wounds) ( sari kurnianingsih florida, monica ester (ed.)). buku kedokteran EGC.
Mulder, G. D., Altman, M., Seeley, J. E., & Tintle, T. (1993). Prospective randomized study of the efficacy of hydrogel, hydrocolloid, and saline solution—moistened dressings on the management of pressure ulcers. Wound Repair and Regeneration, 1(4), 213–218. Diakses pada tanggal 21 April 2021 pukul 19.36 WIB. Available at https://doi.org/10.1046/j.1524-475X.1993.10406.x
Pratama, A. R., Wathoni, N., & Rusdiana, T. (2017). Peranan Faktor Pertumbuhan Terhadap Penyembuhan Luka Diabetes : Review. Jurnal Farmaka, 15(2), 43–53.
Setiani, D., & Imamah, I. N. (2019). Identifikasi Bakteri dan Faktor Risiko Kejadian Pressure
Copyright (c) 2022 Jurnal Ilmiah Keperawatan IMELDA
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.