FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SITINJO KABUPATEN DAIRI TAHUN 2020

  • Heriaty Berutu Poltekkes kemenkes Medan

Abstrak

ASI Eksklusif adalah suatu tindakan atau kegiatan dimana bayi hanya diberi ASI saja tanpa tambahan cairan lainnya seperti susu formula, jeruk, madu, air teh, air putih dan tanpa makanan padat seperti pisang, pepaya, bubur,susu, biskuit, bubur nasi, dan tim kecuali vitamin, mineral dan obat.ASI Ekslusif baik bagi pertumbuhan otak bayi, sebagai sumber nutrisi terbaik bagi bayi, meringankan pencernaan, meningkatkan kekebalan tubuh bayi, dan dapat mengurangi resiko obesitas di kemudian hari, serta ASI menyehatkan paru-paru bayi.Sedangkan bagi ibu ASI menguntungkan secara ekonomi, tidak pernah basi, memberikan percayadiri untuk menyusui, praktis dan tidak merepotkan, dapat menunda kehamilan, mengurangi resiko berat badan berlebih, mempercepat pengecilan ukuran rahim ibu, mengurangi resiko kanker payudara, mengurangi resiko kanker rahim, dan mengurangi stress dan kegelisahan serta dapat mengurangi resiko osteoporosis. Belum diketahui faktor apa saja yang berhubungan dengan pemberian asi eksklusif.Jenis penelitian ini merupakan penelitian deskriptif analisis dengan  pendekatan sekat lintang (cross sectional study) yang bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang berhubungan dengan pemberian ASI Eksklusif di wilayah kerjaPuskesmas SitinjoKecamatan Sitinjo Kabupaten Dairi. Populasi dalam penelitian ini adalah semua ibu yang memiliki bayi usia 0-6bulan di Wilayah KerjaPuskesmas Sitinjo Kabupaten Dairi sebanyak 118 orang. Analisis data melalui tahapanan alisis univariat, analisis bivariat dengan ujiChi-square, dan analisis multivariat dengan regresi logistik berganda.Hasil penelitian menunjukkan bahwa bahwa Tidak ada hubungan umur (p = 0,896), tingkat pendidikan (p = 0,608), pekerjaan (p = 0,545),dan pendapatan     (p = 0,224) dengan pemberian ASI Eksklusif. Ada hubungan pengetahuan (p=0,002; OR=0,285), sikap (p=0,001; OR=0,211), tempat melahirkan (p=0,000; OR=0,280), dan dukungan suami (p=0,000; OR=0,334)dengan pemberian ASIEksklusif. Pengetahuan, sikap, dukungan suami dan tempat melahirkan secara bersama-sama mampu menjelaskan pemberian ASI Eksklusif sebesar 42,6%. Disarankan kepada pihak Puskesmas untuk melakukan penyuluhan kepada suami untuk meningkatkan pengetahuan khususnya tentang ASI Eksklusif dan manfaatnya. Disarankan kepada fasilitas pelayanan kesehatan tempat melahirkan untuk mendukung program ASI Eksklusif.

##plugins.generic.usageStats.downloads##

##plugins.generic.usageStats.noStats##

Referensi

Abdullah,dkk,2004, Pengambilan Keputusan Pemberian ASI Eksklusif, Media Gizi & Keluarga.
Ambarwati A, 2004, Faktor-Faktor yang berhubungan dengan Kegagalan Pemberian ASI Eksklusif di Wilayah Binaan Puskesmas Padangsari Kecamatan Banyumanik Kota Semarang, Universitas Diponegoro, http://eprints.undip.ac.id/10457/1/2076.pdf, diakses 17 Februari 2016.
Amiruddin, R. (2006). Susu Formula Menghambat Pemberian ASI Eksklusif pada Bayi 6-11 Bulan. Diambil Tanggal 27 Januari 2016.http://www.artikeilmiah.com.html.
Arini, 2012, Mengapa Seorang Ibu Harus Menyusui?, Yogyakarta, Flash Books.
Astuti Sri ,2015, Asuhan Kebidanan Nifas dan Menyusui, Erlangga, Jakarta.
Badan Pusat Statistik (BPS) 2012 Kementrian Kesehatan, Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia Jakarta BPS.
Departemen Kesehatan RI. 2002, Konseling menyusui untuk petugas kesehatan, Direktorat Gizi Kesehatan Masyarakat, Direktorat gizi Kesehatan masyarakat Jakarta.
Departemen Kesehatan RI. 2003. Manejemen Laktasi. Direktorat Jendral Bina Kesehatan Masyarakat.
Departemen Kesehatan RI. 2006. Pedoman Umum Pemberian Makanan Pendamping
Air Susu Ibu (MP-ASI) Lokal Tahun 2006. Depkes RI. Jakarta.
Dinas Kesehatan Kabupaten Dairi. 2013. Profil Kesehatan Kabupaten Dairi Tahun 2013. Sidikalang
Dinas Kesehatan Kabupaten Dairi. 2014. Profil Kesehatan Kabupaten Dairi Tahun 2014. Sidikalang
Dinas Kesehatan Kabupaten Dairi . 2015. Profil Kesehatan Kabupaten Dairi Tahun 2015. Sidikalang
Ginting D, dkk, 2013, Pengaruh Karakteristik, Faktor Internal dan Eksternal Ibu Terhadap Pemberian MP-ASI Dini pada Bayi Usia < 6 Bulan di Wilayah Kerja Puskesmas Barusjahe Kabupaten Karo Provinsi Sumatera Utara, Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat, Bagian Ilmu Kesehatan Anak, Fakultas Kedokteran, Universitas Padjadjaran, Bandung
Ginting R, 2013, Pengaruh Karakteristik, Pengetahuan, dan Sikap Ibu Menyusui terhadap Pemberian Asi Eksklusif di Wilayah Kerja Puskesmas Munte Kabupaten Karo Tahun 2013, IKM FKM Universitas Sumatera Utara, Medan
Giri, 2013, Hubungan Pemberian Asi Eksklusif dengan Status Gizi Balita Usia 6-24 Bulan di Kampung Kajanan, Buleleng, JURNQL Sains dan Teknologi Vol 2
Hermina dan Nurfia, 2010, Hubungan Praktik Pemberian Asi eksklusif dengan Karakteristik Sosial, Demografi dan Faktor Informasi tentang Asi dan MP Asi (Studi di Kota Padang dan Kabupaten Solok Provinsi Sumatera Barat) Puslitbang Gizi dan Makanan, Bdan Litbang Kesehatan, Kemenkes, Jakarta
Juliastuti R, 2011, Hubungan Tingkat Pengetahuan, Status Pekerjaan Ibu dan Pelaksanaan Inisiasi Menyusu Dini dengan Pemberian Asi Eksklusif, Thesis, Program Pasca Sarjana Universitas Sebelas Maret, Surakarta
Green LW, Kreuter MW (eds) 1999, Health Promotion Planning :an Educational and Environmental Approach Third Edition Mountain View CA : Mayfield Publishing Co
Josefa GK, Margawati A. 2011, Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku pemberian ASI eksklusif pada ibu. [Tesis].Program Pendidikan Sarjana Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro. 2011.
Kamsiah (2008) Hubungan ASI Eksklusif dengan Perkemabangan Bayi di WilayahKerja Puskesmas Jalan Gedang Kecamatan Gading Cempaka KotaBengkulu. Tesis. Program Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat Program PascaSarjana Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada Yogyakarta.
Kemenkes RI,2010, Pedoman ASI Sedunia (PAS), 2010, Jakarta, Kementerian Kesehatan RI 2010
Khasanah Nur.2011 Asi atau Susu Formula ya?, FlasBook, Yogyakarta
Kristiyansari, W., 2009. ASI: Menyusui dan Sadari. Yogyakarta: Nuha Medika
Labbok, M.H. Hudgens, Nickel, N.C., M.G. & Daniels, J.L. 2013. The Extent that
Noncompliance , Journal of Human Lactation. 29(1) 59-70.
Lestari, dkk, (2012), Motivasi Ibu Bekerja dalam Memberikan Asi Eksklusif di PT Dewhirst Men”s Wear Indonesia, Fakultas Ilmu Keperawatan, Universitas Padjajaran, Bandung
Maryunani Anik,2012, Inisiasi Menyusu Dini, ASI Eksklusif dan Manajemen Laktasi. CV.Trans Info Media, Jakarta
Mulyaningsih., A. 2010. Persepsi Ibu Bekerja terhadap Implementasi ASI Eksklusif. Bogor: IPB.
Notoatmodjo, Soekidjo. 2005. Pendidikan Dan Perilaku Kesehatan. Rineka Cipta.
Jakarta.
Notoatmodjo, Soekidjo. 2010. Pendidikan Dan Perilaku Kesehatan. Rineka Cipta.
Jakarta.
Notoatmodjo, Soekidjo. 2012. Promosi Kesehatan dan Perilaku Kesehatan, Cetakan pertama, Jakarta, Rineka Cipta.
Nurpelita,2007 Faktor – factor yang berhubungan dengan pemberian ASI Eksklusif diwilayah kerja puskesmas buatan Siak II, Siak tahun 2007, Tesis FKM - UI
Perinasia,2007, Manajemen Laktasi, Cetakan ke-3 Jakarta
Purnawanti, S, 2012, Faktor-faktor yang berhubungan dengan pola pemberian ASI pada bayi usia 4 bulan, FKM UI. http//digilib.litbag.depkes.go.id,Diansus Tsc 033 maret 2016.
Prasetyono,DS, 2009, Buku pintar ASI Eksklusif, Diva Press. Yogyakarta
Ramadani M. 2009, Hubungan dukungan suami dengan pemberian ASI Eksklusif di wilayah kerja puskesmas Air tawar kota Padang Sumatera Barat tahun 2009, Tesis FKM UI
Roesli, Utami . 2005. Mengenal ASI Eksklusif. Jakarta : Trubus Argriwidya
Roesli, Utami. 2005. Bayi Sehat Berkat ASI Eksklusif. Jakarta: PT Elex Komputindo.
Sarbini dan Listyani, 2012, Hubungan Antara Tingkat Pendapatan Keluarga dan Pendidikan Ibu dengan Pemberian Asi Eksklusif di Kecamatan Jebres Kota Madya Surakarta, Program Studi Gizi, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Muhammadiyah, Surakarta
Siregar.A.,M., (2004). Pemberian ASI Eksklusif dan Faktor-Faktor yang mempengaruhinya. Diambil tanggal 27 Januari 2016http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/32726/1/fkm-arifin4.pdf
Sitopu, 2010, Gambaran perilaku ibu menyusui dalam pemberian ASI eksklusif di desa Sukaraya Kecamatan Pancur Batu Kabupaten Deli Serdang, Jurnal Darma Agung, Medan.
Soetjiningsih. (1997). ASI, petunjuk untuk tenaga kesehatan. Jakarta : EGC.
Sujarweni V Wiratna, 2015, Statistik Untuk Kesehatan, Gava Media.Yogyakarta
Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&B. Bandung: Alfabeta.
Trihono, 2013, Riset Kesehatan Dasar 2013, RISKESDAS, Badan Penelitian dan pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan RI, Jakarta.
Widodo, Yekti (2011). Pertumbuhan Bayi Usia 0-4 bulan yang mendapat ASI Eksklusif dan Makanan Pendamping ASI (online).http://.digilib.litbang.depkes.go.id, diakses 28 Januari 2016.
Diterbitkan
2021-03-30