FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI DUPLIKASI PENOMORAN REKAM MEDIS DI RUMAH SAKIT UMUM MADANI MEDAN
Abstract
Sistem penomoran yang digunakan di RSU Madani yaitu unit numbering system dimana pasien yang berkunjung ke rumah sakit tersebut hanya memiliki satu nomor rekam medis yang digunakan untuk selamanya berobat. Tempat penerimaan pasien tidak memiliki Standard Operating Procedure (SOP) tentang sistem penomoran, sehingga masih di temukan adanya duplikasi nomor rekam medis, satu nomor rekam medis diindikasikan dimiliki oleh beberapa pasien. Diketahui juga bahwa sering terjadi penomoran ganda akibat kurang telitinya petugas rekam medis pada saat mencari dan menyimpan rekam medis pasien lama yang sudah pernah berobat, penomoran manual pada saat melakukan pendaftaran, komputerisasi yang terbatas, minimnya petugas rekam medis di bagian pendaftaran. Hal yang bisa saja terjadi seperti kesalahan dalam melakukan tindakan dikarenakan diagnosa terakhir atau tindakan terakhir yang tertera di berkas rekam medis ganda tersebut, bukan terakhir di pergunakan pada saat pasien mendapatkan pelayanan medis. Penelitian ini menggunakan penelitian deskriptif kuantitatif melalui wawancara, observasi dan studi dokumentasi. Populasi dan sampel penelitian adalah petugas rekam medis di pendaftaran sebanyak 8 orang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa latar belakang pendidikan petugas rekam medis sebagian besar D-III kesehatan sebanyak 5 responden (41,6%), sebagian kecil berpendidikan D-III rekam medis sebanyak 1 (8,3%). Sistem penomoran menggunakan straight numbering system atau sistem penomoran secara langsung namun dalam melaksanakan pengelolaan penomorannya belum terlaksanakan dengan baik karena pada RSU Madani belum adanya penetapan tentang standar operasional prosedur di unit rekam medis untuk penomoran. Tidak tersedianya Kartu Indeks Utama Pasien (KIUP). Hal ini dikarenakana standar operasional prosedur dalam pengembangan sarana dan prasarana belum ada dan kurangnya pengetahuan petugas rekam medis tentang KIUP. Diharapkan pada pimpinan RSU Madani agar melakukan pelatihan kepada petugas rekam medis khususnya dibagian pendaftaran dan penyimpanan agar kinerjanya semakin baik.
Downloads
Copyright (c) 2019 Jurnal Ilmiah Perekam dan Informasi Kesehatan Imelda
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.