ANALISIS PENERAPAN MANAJEMEN RESIKO PADA REKAM MEDIS ELEKTRONIK DI UPT PUSKESMAS KOTA MATSUM
DOI:
https://doi.org/10.52943/jisomba.v4i2.1901Keywords:
Rekam Medis Elektronik, Manajemen Resiko, Puskesmas, Pelayanan Kesehatan, Keamanan DataAbstract
Penerapan Rekam Medis Elektronik (RME) di fasilitas pelayanan kesehatan tingkat pertama, seperti Puskesmas, merupakan langkah strategis untuk meningkatkan mutu pelayanan kesehatan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis penerapan manajemen risiko pada sistem RME di UPT Puskesmas Kota Matsum. Metode yang digunakan melibatkan observasi langsung dan analisis risiko terhadap berbagai permasalahan yang berpotensi mengganggu efektivitas sistem RME. Hasil menunjukkan bahwa risiko-risiko yang teridentifikasi, antara lain kelalaian input data, kebocoran informasi pasien, pemadaman listrik, gangguan server, dan infeksi virus komputer, termasuk dalam kategori risiko rendah. Kendati demikian, risiko tersebut tetap memerlukan pengendalian melalui pelatihan petugas, penguatan keamanan data, serta penyusunan SOP yang jelas. Kesimpulan dari penelitian ini menegaskan bahwa penerapan manajemen risiko yang baik pada sistem RME dapat meningkatkan efisiensi, akurasi, serta keamanan data medis, sehingga mendukung pencapaian pelayanan kesehatan yang optimal di Puskesmas
References
Anjani, D., Subriadi, A. P., Hediyanti, A., & Kom, S. (2014). Identifikasi, Penilaian, Dan Mitigasi Risiko Keamanan Informasi Pada Sistem Electronic Medical Record (Studi Kasus: Aplikasi Healthy Plus Modul Rekam Medis Di Rsu Haji Surabaya).
Arifudin, O., Wahrudin, U., & Rusmana, F. D. (2020). Manajemen risiko. Penerbit Widina.
Dash, S., Shakyawar, S. K., Sharma, M., & Kaushik, S. (2019). Big data in healthcare: management, analysis and future prospects. Journal of Big Data, 6(1), 1-25.
Erawantini, F. (2013). Rekam medis elektronik: telaah manfaat dalam konteks Kusumawati, A. N. (2020). Faktor–Faktor Penyebab Pending Klaim Rawat Inap di RSUD Koja tahun 2018. Cermin Dunia Kedokteran, 47(1), 25-28. pelayanan kesehatan dasar. FIKI 2013, 1(1).
Loren, E. R., Wijayanti, R. A., & Nikmatun, N. (2020). Analisis Faktor Penyebab Ketidaktepatan Kode Diagnosis Penyakit Diabetes Mellitus di Rumah Sakit Umum Haji Surabaya. J-REMI: Jurnal Rekam Medik Dan Informasi Kesehatan, 1(3), 129-140.
Pamungkas, P. D. A. (2018). Analisis Cara Kerja Sistem Infeksi Virus Komputer. Bina Insani ICT Journal, 1(1), 15-40.
Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 23 Tahun 2019 tentang Pengangkatan Pegawai Negeri Sipil Dalam Jabatan Fungsional Kesehatan Melalui Penyesuaian/Inpassing.
Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 24 Tahun 2022 tentang Rekam Medis. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 25 Tahun 2019 tentang Penerapan Manajemen Risiko Terintegrasi di Lingkungan Kementerian Kesehatan.
Pesel et al,.(2022). Dampak manajemen risiko pada Electronik Medical Record (EMR).
Putra, C. A., & Masnun, M. A. (2022). Analisis Pertanggungjawaban Rumah Sakit Terkait Potensi Kebocoran Data Rekam Medis Elektronik Akibat Cyber Crime. Novum: Jurnal Hukum, 9(2), 191- 200
Siahaan, H, (2007), Manajemen Resiko; Konsep, Kasus dan Implementasi, Penerbit PT Elex Media Komputindo, Jakarta.
Sudra, R. I., Pujihastuti, A., & Sugiarsi, S. (2016). Pengaruh penulisan dianosis dan pengetahuan petugas rekam medis tentang terminologi medis terhadap keakuratan kode diagnosis. Jurnal Manajemen Informasi Kesehatan Indonesia, 4(1), 67-72.
Swari, S. J., Alfiansyah, G., Wijayanti, R. A., & Kurniawati, R. D. (2019). Analisis Kelengkapan Pengisian Berkas Rekam Medis Pasien Rawat Inap RSUP Dr. Kariadi Semarang. ARTERI: Jurnal Ilmu Kesehatan, 1(1), 50- 56.
Raharja, A. R., ST, M., & Kom, M. (2024). Keamanan Jaringan. Penerbit Kbm Indonesia.
Triyadi, R., & Ramli, T. A. (2022). Hak atas Informasi Pemadaman Listrik dan Pembayaran Kompensasi Ditinjau dari Hukum Positif. Jurnal Riset Ilmu Hukum, 69-74.