PENYULUHAN KESEHATAN PADA MASYARAKAT YANG BERISIKO MENGALAMI BATU SALURAN KEMIH (BSK)

Authors

  • Ratna Dewi Universitas Imelda Medan
  • Deddy Sepadha Putra Sagala Universitas Imelda Medan
  • Syahrul Handoko Nainggolan Universitas Imelda Medan
  • Christina Magdalena T.Bolon Universitas Imelda Medan
  • Sarmaida Siregar Universitas Imelda Medan
  • Rostinah Manurung Universitas Imelda Medan
  • Arta Marisi Dame Universitas Imelda Medan
  • Nixson Manurung Universitas Imelda Medan

DOI:

https://doi.org/10.52943/jisomba.v5i1.2078

Keywords:

Batu Saluran Kemih, Pengetahuan Ibu Muda Maternal Child Health (MCH), penyuluhan Kesehatan, Faktor Risiko, Pencegahan

Abstract

Pendahuluan: Batu saluran kemih (BSK) merupakan salah satu masalah kesehatan urologi tersering di dunia, dengan prevalensi bervariasi menurut faktor geografis, iklim, pola makan, dan genetik. Risiko kekambuhan BSK sangat tinggi dan berkaitan erat dengan modifikasi gaya hidup, hidrasi, serta pengetahuan masyarakat mengenai pencegahan. Edukasi kesehatan merupakan strategi penting untuk meningkatkan pengetahuan dan kemampuan masyarakat dalam mengurangi risiko pembentukan dan kekambuhan BSK. Tujuan: Penelitian pengabdian masyarakat ini bertujuan menganalisis pengaruh penyuluhan kesehatan tentang BSK terhadap peningkatan pengetahuan masyarakat berisiko di Kelurahan Martubung, Kecamatan Medan Labuhan. Metode: Kegiatan dilaksanakan pada Juni–Juli 2025 menggunakan desain pre–post test tanpa kontrol. Sebanyak 31 partisipan mengikuti dua tahap kegiatan, yaitu observasi dan wawancara awal menggunakan kuesioner tertutup mengenai karakteristik, riwayat kesehatan, serta pengetahuan BSK; kemudian penyuluhan melalui metode ceramah dan tanya jawab. Setelah intervensi, dilakukan pengukuran ulang untuk menilai perubahan pengetahuan. Analisis data menggunakan uji paired t-test. Hasil: Mayoritas partisipan berada pada rentang usia pra-lansia (58,1%) dan berjenis kelamin perempuan (74,2%). Sebelum penyuluhan, 70,9% partisipan memiliki tingkat pengetahuan kategori cukup, dan hanya 29,1% kategori baik. Setelah penyuluhan, pengetahuan meningkat signifikan, dengan 74,2% berada pada kategori baik. Terdapat perbedaan bermakna rerata skor pengetahuan sebelum dan sesudah intervensi (p = 0,001), menunjukkan efektivitas penyuluhan dalam meningkatkan pengetahuan. Kesimpulan: Penyuluhan kesehatan terbukti efektif meningkatkan pengetahuan masyarakat berisiko mengenai pencegahan BSK. Intervensi edukatif seperti ini perlu dilakukan secara rutin untuk mendorong perilaku hidup sehat, mengurangi kejadian BSK, serta mencegah kekambuhan pada individu dengan riwayat penyakit tersebut.

Downloads

Published

2025-12-08

How to Cite

Dewi, R., Sagala, D. S. P. ., Nainggolan, S. H. ., T.Bolon, C. M. ., Siregar, S. ., Manurung, R. ., Dame, A. M. ., & Manurung, N. . (2025). PENYULUHAN KESEHATAN PADA MASYARAKAT YANG BERISIKO MENGALAMI BATU SALURAN KEMIH (BSK). Jurnal Ilmiah Pengabdian Kepada Masyarakat (Ji-SOMBA), 5(1), 59–65. https://doi.org/10.52943/jisomba.v5i1.2078

Most read articles by the same author(s)