TINGKAT KECEMASAN MAHASISWI YANG TERLAMBAT MENSTRUASI DI ASRAMA YAYASAN IMELDA MEDAN

  • Noradina Noradina Staf Pengajar Prodi D-III Keperawatan STIKes Imelda Medan

Abstrak

Menstruasi merupakan salah satu jenis perkembangan fisisk pada wanita, perdarahan periodik pada uterus dimulai dari 14 hari setelah Ovulasi. “Menstruasi yang normal adalah pertumbuhan yang normal bagi wanita dan menstruasi terlambat adalah pertumbuhan yang tidak normal bagi wanita”, Menstruasi yang teratur berfungsi sebagai hasil interaksi antara hipotalamus, hipofisis dan ovarium dengan perubahan-perubahan  terkait pada jaringan sasaran reproduksi normal, ovarium memainkan peranan penting dalam proses pertumbuhan karna tampaknya bertanggung jawab dalam pengaturan-pengaturan perubahan siklis maupun lama siklus menstruasi. Menstruasi yang terlambat diakibatkan oeh beberapa faktor seperti ansietas/kecemasan, kehamilan, penggunaan pil kontrasepsi dan Penggunaan kontrasepsi hormonal. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode  deskriptif dengan teknik sampling menggunakan teknik secara inklusi artinya sampel dapat mewakili populasi yang diteliti. Adapun kriteria sampel dalam penelitian ini adalah mahasiswi yang tinggal di asrama Yayasan Imelda Medan, dan bersedia menjadi responden. Sebelum penelitian dilakukan, peneliti meminta surat izin penelitian dari institusi keperawatan dan surat izin untuk dapat melakukan penelitian di asrama Yayasan Imelda Medan. Dalam mengidentifikasi tingkat kecemasan mahasiswi yang terlambat menstruasi, peneliti menggunakan uji  tes dalam bentuk pernyataan setengah tertutup. Setelah peneliti mengumpulkan uji test yang diberikan kepada responden, maka peneliti melakukan teknik analisa data yang dimulai dari Editing, Coding, Processing, Tabulating, Cleaning. Setelah teknik analisa data selesai, peneliti membuat tabel distribusi frekuensi. Hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa tingkat kecemasan mahasiswi yang terlambat menstruasi mayoritas memiliki tingkat kecemasan ringan sebanyak12 orang (40%) dan minoritas memiliki tingkat kecemasan berat sebanyak 7 orang (23,3%) yang dipengaruhi oleh faktor umur, pendidikan, keadaan fisik, dan gaya hidup. Faktor-faktor tersebut di atas sangat mempengaruhi mahasiswi dalam menghadapi kecemasan saat menyadari bahwa dirinya mengalami terlambat menstruasi.

##plugins.generic.usageStats.downloads##

##plugins.generic.usageStats.noStats##
Diterbitkan
2017-09-28

##plugins.generic.recommendByAuthor.heading##