PENINGKATAN KETERAMPILAN IBU DALAM PEMANTAUAN PERKEMBANGAN ANAK USIA 12 – 24 BULAN
Abstract
Keterlambatan perkembangan merupakan masalah yang sering dijumpai di masyarakat, tetapi terkadang kurang mendapatkan penanganan yang tepat. Banyak orang tua yang menunda penanganan keterlambatan perkembangan mengakibatkan prognosis yang kurang baik. Kendala yang ditemui di lapangan adalah kurangnya pelaksanaan deteksi dini dan stimulasi perkembangan perkembangan anak dikarenakan ibu sibuk bekerja, sudah jarang atau tidak pernah datang ke posyandu sebab anak telah diberikan imunisasi wajib sehingga tidak perlu ke posyandu. Stimulasi/rangsangan perkembangan penting dilakukan oleh orang tua agar anak memiliki perkembangan yang sesuai dengan usianya. Metode yang digunakan deskriptif observasional dengan 34 partisipan yang tinggal di Desa Paku Kecamatan Galang. Pemilihan sampel berdasarkan purposive sample. Sedangkan pengambilan data melalui evaluasi instrument pertanyaan yang dilaksanakan dengan pre dan post tentang perkembangan anak serta daftar ceklist keterampilan. Tim pengabdian masyarakat memberikan materi perkembangan anak secara langsung dengan mematuhi protokol kesehatan. Dari hasil evaluasi diperoleh peningkatan pengetahuan partisipan tentang pemantauan perkembangan anak yang semula nilai rata-rata 39,34 menjadi 78,42. Begitu juga dengan keterampilan partisipan dalam memantau perkembangan anak mengalami peningkatan setelah dilakukan kegiatan pengabdian masyarakat yang semula nilai rata-rata 33,00 menjadi 76,64. Pengetahuan merupakan domain penting dan faktor awal seseorang untuk berperilaku. Pengetahuan membentuk keyakinan peserta sehingga dapat terampil melakukan pemantauan perkembangan anak.
References
Ambarwati, E. R., Yahya, A. P., & Sutanto, A. V. (2014). Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang Stimulasi Tumbuh Kembang Dengan Perkembangan Pada Anak. 05 (02), 94–99.
Ariani, A., & Yosoprawoto, M. (2012). Usia Anak dan Pendidikan Ibu sebagai Faktor Risiko Gangguan Perkembangan Anak. Jurnal Kedokteran Brawijaya. 27 (2), 118–121. https://doi.org/10.21776/ub.jkb.2012.027.02.13.
Devi Pujiawati, Lina, N., & Hidayanti, L. (2013). Hubungan Pola Asuh Dan Status Gizi Dengan Perkembangan Psikomotor Anak Usia 6-12 Bulan (Survei di Desa Karangsembung Kecamatan Jamanis Kabupaten Tasikmalaya Tahun 2013) Devi. 05.
Diana, F. . (2010). Pemantauan Perkembangan Anak Balita. Jurnal Kesehatan Masyarakat Andalas, 4(2), 116–129. https://doi.org/10.24893/JKMA.4.2.116-129.2010.
H. Satari, M., & Wirakusumah, F. F. (2011). Konsistensi Penelitian dalam Bidang Kesehatan. PT Refika Aditama.
Kosegeran, H. B., Ismanto, A. Y., & Babakal, A. (n.d.). Hubungan Tingkat Pengetahuan Orang Tua Tentang Stimulasi Dini Dengan Perkembangan Anak Usia 4-5 Tahun Di Desa Ranoketang Atas Kosegeran. JURNAL KEPERAWATAN. Retrieved March 10, 2020, fromhttps://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/jkp/article/view/2187/1745.
Notoatmodjo, S. (2014). Metodologi Penelitian Kesehatan. Rineka Cipta.
Palasari, W., & Purnomo, D. I. S. H. (2013). Jurnal STIKES Volume 6, No. 1, Juli 2013. 6 (1), 63–73.
Rambe, N. L., & Sebayang, W. B. (2020). Pengaruh Kuesioner Pra Skrining Perkembangan (KPSP) terhadap peningkatan kepatuhan ibu dalam pemantauan perkembangan anak. JHeS (Journal of Health Studies), 4 (1): 79–86. https://doi.org/10.31101/jhes.1016.
Sunarsih, T. R. I. 2012. Sunarsih T. Hubungan antara pemberian stimulasi dini oleh ibu dengan perkembangan balita di taman balita Muthia Sido Arum, Sleman Yogyakarta tahun 2010. Jurnal Respati, 7 (1), 1–12.