PENINGKATAN PENGETAHUAN IBU DALAM PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA BAYI USIA 0-6 BULAN

  • Elvalini Warnelis Sinaga Universitas Imelda Medan
  • Nova Linda Rambe Universitas Imelda Medan

Abstrak

Pertumbuhan dan perkembangan bayi sebagian ditentukan oleh jumlah ASI yang diperoleh, termasuk energi dan zat gizi lainnya yang terkandung di dalam ASI tersebut. Selain itu ASI juga muda dicerna, karena selain mengandung zat gizi yang sesuai, juga mengandung enzim-enzim untuk mencernakan zat-zat gizi berkualitas tinggi yang berguna untuk pertumbuhan kecerdasan bayi/anak. Setiap bayi baru lahir berhak mendapatkan air susu ibunya, karena dengan pemberian Air Susu Ibu (ASI) dalam satu jam pertama kehidupannya, maka bayi akan mendapat sumber gizi terbaik dan dapat menyelamatkan jiwa bayi pada bulan-bulan pertama yang rawan. Namun hasil survey menunjukan banyak ibu-ibu yang enggan untuk memberikan ASI kepada bayinya, padahal ASI itu sendiri adalah gizi terbaik untuk bayi. Metode yang digunakan deskriptif observasional dengan 28 partisipan yang datang berkunjung ke Klinik Manda. Pemilihan sampel berdasarkan purposive sample. Sedangkan pengambilan data melalui evaluasi instrument pertanyaan yang dilaksanakan dengan daftar check list tentang pemberian ASI Eksklusif. Tim pengabdian masyarakat memberikan materi tentang pentingnya ASI Ekslusif secara langsung dengan mematuhi protokol kesehatan. Dari hasil evaluasi diperoleh peningkatan pengetahuan partisipan tentang pemberian ASI Eksklusif pada bayi yang semula nilai rata-rata 47,5 menjadi 84,2. Pengetahuan merupakan domain penting dan faktor awal seseorang untuk berperilaku. Pengetahuan membentuk keyakinan peserta sehingga mau memberikan ASI Eksklusif pada bayi nya.

Referensi

Kemenkes RI. 2013. Riset Kesehatan Dasar Tahun 2013. Jakarta: Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.

Kemenkes RI. 2014. Buletin Jendela Data dan Informasi Kesehatan. Jakarta: Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.

Kemenkes RI. 2015. Manajemen Laktasi. Buku Panduan bagi Bidan dan Tenaga Kesehatan di Puskesmas. Jakarta: Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.

Lely. 2011. Peran ASI Eksklusif yang Mengandung Antibodi SIgA terhadap Risiko Diare Akut pada Bayi Usia 1-6 Bulan. Denpasar: Universitas Udayana.

Mohamad, I. 2014. Hubungan Pemberian ASI Eksklusif Dengan Kejadian Diare Pada Bayi 0-11 Bulan di Puskesmas Galesong Utara. Makassar: Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Hasanuddin.

Munasir Z. dan Kurniati N. 2014. Air Susu Ibu dan Kekebalan Tubuh. In: IDAI. Bedah ASI: Kajian dari Berbagai Sudut Pandang Ilmiah. Jakarta: Balai Penerbit FKUI.

Notoatmodjo, Soekidjo. 2012. Promosi kesehatan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.

Nursalam, Susilaningrum, R. & Utami, S., 2015. Asuhan Keperawatan Bayi dan Anak (untuk Perawat dan Bidan). Jakarta : Salemba Medika.

Prasetyono, D.S. 2015. ASI Eksklusif Pengenalan, Praktik dan Kemanfaatan-kemanfaatannya. Yogyakarta: Diva Press.

Purwanti, S.Hubertin, 2014. Konsep Penerapan ASI eksklusif, Jakarta: EGC.

Quigley, M.A., Kelly, Y.J., & Sacker, A. 2007. Breastfeeding and Hospitalization For Diarrheal And Respiratory Infection In The United Kingdom Millennium Cohort Study. Pediatrics, 119; e837.

Diterbitkan
2021-11-04

##plugins.generic.recommendByAuthor.heading##

1 2 > >>